Senin 31 Jan 2022 14:47 WIB

Asal-Usul Omicron Akhirnya Terungkap

Studi berhasil temukan asal-usul varian Omicron.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi berhasil temukan asal-usul varian Omicron.
Foto: Pixabay
Studi berhasil temukan asal-usul varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai varian kelima yang memicu kekhawatiran sejak November lalu. Berdasarkan studi terbaru, varian Omicron diprediksi berasal dari tikus.

WHO meyakini bahwa Omicron berkembang dari sebuah strain SARS-CoV-2 yang beredar pada pertengahan 2020. Sebagian ahli meyakini bahwa Omicron terbentuk lewat mutasi virus yang terjadi pada hewan yang terinfeksi. Hasil mutasi tersebut lalu menyebar di antara populasi spesies sebelum kemudian kembali menyebar ke manusia.

Baca Juga

Hal ini pula yang diyakini oleh tim peneliti asal China yang dipimpin oleh Profesor Jianguo Xudari National Institute for Communicable Disease Control and Prevention China. Tim peneliti ini menemukan bahwa hewan yang kemungkinan menjadi inang langsung dari varian Omicron adalah tikus.

"Studi kami mengalkulasikan angka rata-rata mutasi dalam lima volatile organic compounds (VOC) dan menginvestigasi mutasi kunci pada protein S virus, di mana infeksi berasa," ujar Prof Xu, seperti dilansir HullLive, Senin (31/1/2022).

Menurut Prof Xu, Omicron memuat mutasi pada lima situs kunci pada proteinnya. Kelima situs tersebut adalah K417, E484, Q498, dan N501. Profil mutasi ini menunjukkan abhwa virus telah beradaptasi untuk menginfeksi sel-sel tikus.

Berdasarkan pohon filogenetik skala waktu, lineage atau garis silsilah Omicron dan Gamma kemungkinan beredar pada pertengahan 2020. Perkiraan ini mendukung hipotesis bahwa Omicron mungkin berevolusi pada spesies hewan non manusia.

"Kami meyakini bahwa virus corona secara perlahan mengakumulasi mutasi seiring waktu pada tikus sebelum virus itu bertransmisi kembali ke manusia melalui reverse zoonotic," jelas Prof Xu.

Temuan ini mengindikasikan abhwa peneliti perlu berfokus pada varian-varian SARS-CoV-2 yang terisolasi dari hewan liar, khususnya hewan pengerat. Studi ini telah dipublikasikan dalam KeAi's Journal of Biosafty and Biosecurity.

"Bila Omicron ditetapkan berasal dari tikus, implikasi bahwa virus beredar di antara inang non manusia akan membawa tantangan baru dalam pencegahan dan kontrol epidemi ini," ungkap Prof Xu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement