Kamis 10 Feb 2022 17:43 WIB

Stikom Bandung Terdepan Terapkan Proctoring of Artificial Intelligence

Disiapkan untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan akuntabel.

Wakil Ketua Stikom Bandung Hendra Permana (kanan) dan CEO and Founder Birutekno Jimmy Yogaswara (kiri) seusai menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Proctoring of Artificial Intelligent di Bandung, belum lama ini.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Stikom Bandung Hendra Permana (kanan) dan CEO and Founder Birutekno Jimmy Yogaswara (kiri) seusai menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Proctoring of Artificial Intelligent di Bandung, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung tidak henti berinovasi. Kali ini, dalam rangka mendongkrak mutu pendidikan, Stikom Bandung akan menerapkan pengawasan ujian daring berbasis kecerdasan buatan.

Inovasi Stikom Bandung itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Stikom Bandung dan perusahan IT Birutekno. Penandatangan MoU dilakukan oleh Wakil Ketua Stikom Bandung Hendra Permana dan CEO and Founder Birutekno Jimmy Yogaswara di Bandung, belum lama ini.

photo
Ketua Stikom Bandung yang juga dosen, Dr Dedy Djamaluddin Malik MSi (kanan atas), tengah menyampaikan materi kuliah secara daring. - (Istimewa)

Dengan kerja sama itu, kampus penyetak praktisi komunikasi itu akan mengadopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) pada sistem perkuliahan di Stikom Bandung. Kecerdasan buatan yang digunakan berupa Proctoring AI.

Proctoring AI adalah sistem yang dapat mengawasi proses ujian secara daring berbasis AI. Menurut Wakil Ketua Stikom Bandung Hendra Permana, pengawasan ujian daring berbasis kecerdasan buatan menjadi terobosan baru di dunia pendidikan, terutama perguruan tinggi di Tanah Air.

Kata Hendra, Stikom Bandung menjadi kampus terdepan yang menerapkan sistem Proctoring AI. ‘’Ketika sistem proctoring AI diaktifkan saat ujian, maka komputer akan memantau aktifitas peserta melalui webcam, rekam suara bising, blokir aktifitas membuka aplikasi lain saat ujian,’’ ujar Hendra kepada Republika, Kamis (9/2).

Sistem ini pula, lanjut Hendra, dapat menangkap kegiatan mencurigakan seperti layar tambahan, sampai dengan memberikan laporan pengawasan selama ujian. Dia menyatakan, sistem ini sejalan dengan komimen Stikom Bandung dalam menjaga kualitas dan integritas.

Pihaknya berharap, melalui Program Proctoring AI dipastikan kualitas perkuliahan di Stikom Bandung memenuhi aspek akuntabel. ‘’Proctoring AI juga menjadi cara kami beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta mendukung literasi digital, yang tidak hanya menjadi kampus berbasis digital namun menjadi smart campus,’’ tambah Hendra.

CEO and Founder Birutekno Jimmy Yogaswara menambahkan, proctoring AI sangat bermanfaat bagi perkuliahan, dan juga merupakan lompatan bagi institusi, khususnya institusi pendidikan. Dengan menerapkan inovasi teknologi ini, sebut dia, maka Stikom Bandung telah mendukung program literasi digital, khususnya dalam praktik pengawasan ujian berbasis teknologi.

‘’Terima kasih kepada Stikom Bandung atas dukungan dan kerja sama yang dibangun, semoga dapat menginspirasi semua pihak,’’ katanya. Diakui dia, kecerdasan buatan sangat diperlukan untuk pengawasan ujian daring. Dengan begitu, sambung dia, dapat meningkatkan keamanan, menjaga integritas, hemat biaya dan waktu, serta objektif.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement