Kamis 24 Feb 2022 00:20 WIB

7 Gejala Neurologis yang Bisa Bertahan Berbulan-bulan Setelah Sembuh Covid-19

Gejala neurologis dapat mengusik penyintas Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri sendi (Ilustrasi). Penderita Covid-19 berisiko mengalami gangguan neurologis meski telah sembuh selama berbulan-bulan.
Foto: www.freepik.com
Nyeri sendi (Ilustrasi). Penderita Covid-19 berisiko mengalami gangguan neurologis meski telah sembuh selama berbulan-bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Long Covid adalah kondisi di mana seorang penyintas Covid-19 masih merasakan gejala penyakit tersebut dalam jangka waktu berbulan-bulan. Gejala dapat bertahan lebih dari 12 pekan dan gejalanya baru bisa berkembang seiring waktu.

Sebagian besar penderita Covid-19 sembuh dalam empat pekan pertama, namun ada sejumlah gejala neurologis potensial yang tersisa. Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mencatat, gejala-gejala neurologis itu mencakup gangguan kognitif, yang dikenal sebagai kabut otak (brain fog) serta kehilangan konsentrasi atau masalah memori.

Baca Juga

Selain itu, ada juga yang mengeluhkan gejala sakit kepala, gangguan tidur, kesemutan atau mati rasa, pusing dan berpotensi mengigau pada orang tua. Ada juga sejumlah tanda lain, meski gejala long Covid bisa banyak dan beragam serta berubah seiring waktu.

NHS mencatat gejala long Covid lainnya bisa berupa masalah pernapasan atau kardiovaskular, seperti sesak napas, batuk, sesak dada, nyeri dada, dan jantung berdebar. Gejala potensial lainnya termasuk kelelahan, demam, dan nyeri.

Beberapa orang juga mengalami tinnitus, sakit telinga, sakit tenggorokan, kehilangan fungsi indra pengecap dan penciuman. Ruam kulit juga dapat terjadi. Demikian juga dengan nyeri sendi, nyeri otot, sakit perut, mual. Diare, nafsu makan berkurang pada orang tua, dan penurunan berat badan pun bisa dialami penyintas Covid-19.

"Lama pemulihan seseorang tidak selalu terkait dengan tingkat keparahan penyakit awal atau apakah Anda dirawat di rumah sakit. Jika gejala baru atau yang sedang berlangsung memang terjadi dan membuat Anda khawatir, Anda harus selalu mencari saran dan dukungan medis," kata NHS seperti dilansir laman Express.co.uk, Rabu (23/2/2022).

Banyak orang akan menyadari tanda-tanda umum infeksi virus corona (SARS-CoV-2), seperti batuk atau demam, tetapi varian omicron juga berpotensi menunjukkan sejumlah tanda lainnya. NHS mencatat, gejalanya ialah demam tinggi, batuk yang terus-menerus, dan kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa.

Mayo Clinic mengatakan bahwa orang tua dan orang dengan penyakit bawaan yang serius adalah kelompok paling mungkin mengalami gejala long Covid. Namun, orang muda yang sehat pun bisa mengalami long covid selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan setelah infeksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement