Jumat 25 Feb 2022 19:12 WIB

Omicron Berbahaya Bagi Lansia dengan Komorbid yang Belum Vaksinasi

Lansia dengan komorbid berisiko lebih tinggi alami kematian akibat Omicron.

Red: Nora Azizah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 saat pelaksanaan vaksinasi lansia.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 saat pelaksanaan vaksinasi lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengemukakan kelompok lanjut usia (lansia) dengan komorbid dan belum menerima vaksin berisiko lebih tinggi mengalami kematian di tengah dominasi wabah Omicron. "Semakin tinggi usia, semakin tinggi risiko kematian," kata Pandu dalam agenda konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Jumat (25/2/2022) siang.

Ia mengatakan, proporsi kasus kematian berdasarkan umur yang diteliti per 1 Maret hingga 16 Februari 2022 di Tanah Air didominasi usia 60 tahun ke atas berjumlah 13 persen. Pada usia 40 hingga 44 tahun berkisar 2,1 persen, sementara usia balita hingga remaja berkisar 0,2 persen hingga 0,6 persen.

Baca Juga

"Angka kematian pada anak rendah sekali, tapi balita 0,6 persen," katanya.

Pandu yang juga seorang epidemiolog itu mengatakan situasi tersebut dipengaruhi vaksinasi yang telah dimiliki anak, khususnya pada usia 6 hingga 18 tahun. Serta sebagian dipengaruhi peningkatan titer antibodi alami karena riwayat pernah tertular COVID-19.