Selasa 08 Mar 2022 15:24 WIB

Merasa Sakit Tenggorokan Setelah Pakai Masker? Ini Penjelasan Ahli

Untuk beberapa pengecualian, penggunaan masker bisa sebabkan sakit tenggorokan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Untuk beberapa pengecualian, penggunaan masker bisa sebabkan sakit tenggorokan.
Foto: www.freepik.com
Untuk beberapa pengecualian, penggunaan masker bisa sebabkan sakit tenggorokan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masker  telah menjadi “teman setia” setiap orang kala pandemi Covid-19. Namun begitu, penggunaan masker juga bisa memberikan dampak negatif seperti menimbulkan jerawat, kacamata berkabut, bahkan membuat sebagian orang sakit tenggorokan

Peneliti kesehatan global dan ketua departemen di Delaware State University Donna A Patterson mengatakan bahwa untuk beberapa pengecualian masker bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Termasuk jika seseorang memproyeksikan strain vocal cord atau ketegangan pada pita suara

Baca Juga

“Namun, ini juga tergantung pada jenis maskernya. Mungkin lebih mudah untuk memproyeksikan suara seseorang dengan masker KN95 daripada masker bedah misalnya. Alasan lain mungkin karena orang tersebut memiliki penyakit pernapasan atau alergi yang menyebabkan sakit tenggorokan,” kata Patterson seperti dilansir dari Womans World, Selasa (8/3/2022).

Medical Director di Heal, Sachin Nagrani, percaya bahwa masker yang sudah using juga bisa menyebabkan tenggorokan gatal.

“Saat memakai masker untuk waktu yang lama, kehangatan, kelembaban, dan iritasi atau patogen di bagian dalam masker jika tidak dibersihkan berpotensi menyebabkan sakit tenggorokan sementara,” kata Nagrani.

Sebuah studi 2012 dari Respiratory Physiology and Neurobiology menemukan bahwa mengenakan masker bedah saat berolahraga menciptakan kantong “dead space” atau ruang udara mati di dalam masker yang membuat pernapasan tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan di hidung dan tenggorokan. Namun, lebih banyak bukti diperlukan untuk mendukung klaim ini.

Jika Anda mengalami ketidaknyamanan saat mengenakan masker, cobalah menggantinya secara teratur. Masker sekali pakai seperti N95s, KN95s, dan KF94s yang lembab, kotor, atau berbau sebaiknya dibuang.

“Bagian dalam masker bisa mengumpulkan partikel saat Anda menghirupnya, dan mengganti N95 atau masker bedah memastikan Anda memiliki permukaan yang bersih. Ini mengurangi risiko iritasi kulit dari kontak yang lama ke permukaan yang tidak bersih, dan masalah saluran pernapasan dari partikel yang terkumpul seperti menyebabkan sakit tenggorokan,” jelas Nagrani.

Patterson juga menekankan pentingnya mengganti masker secara teratur untuk mengurangi risiko kontaminasi COVID-19, influenza, atau virus lainnya. Masker juga bisa menjadi kotor karena makeup, keringat, air liur, dan zat lainnya.

“Ya, masker juga dapat menyebabkan jerawat, dan penumpukan minyak berlebih atau iritasi lainnya dapat menyebabkan hal ini terjadi,” kata Patterson.

Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) merekomendasikan untuk mengganti masker sekali pakai setelah dipakai sekali atau jika masker basah atau kotor. Namun untuk masker kain bisa dicuci sampai bersih untuk digunakan kembali.

“Saya sarankan menggantinya atau mencuci masker kain Anda setiap hari,” tambah Patterson.

Pada intinya, mengenakan masker dapat menyebabkan tenggorokan sakit atau gatal, tetapi kemungkinannya kecil. Masker juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan lainnya. Dengan mengganti masker dan sering mencucinya (untuk masker kain), Anda akan mengurangi risiko ketidaknyamanan saat memakai masker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement