REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekerja dengan para pekerja lepas (freelancer) telah lama menjadi rutinitas bagi banyak manajerial. Bahkan dalam organisasi besar, tidak semua tugas dapat diselesaikan dalam tim.
Namun, menghubungkan orang luar ke alur kerja digital dapat menimbulkan risiko dunia maya tambahan. Terutama ketika Anda bekerja dengan seseorang secara langsung tanpa agen perantara. Berikut ini sejumlah hal yang harus diperhatikan dan rekomendasi dari Kaspersky untuk menghindari celah keamanan dalam ruang lingkup pekerjaan.
Bahaya dalam email masuk
Perekrut harus mulai memikirkan potensi ancaman saat mencari freelancer yang tepat. Kecil kemungkinan perekrut akan mempekerjakan seseorang tanpa melihat portofolio mereka.
Melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/3/2022), seorang freelancer dapat mengirimi Anda dokumen, arsip dengan kumpulan karya atau tautan ke situs pihak ketiga, dan Anda mungkin harus mengikuti tautan atau membuka file tersebut. Namun nyatanya, hampir semua hal bisa ada dalam file atau situs tersebut.
Para peneliti secara umum kerap menemukan kerentanan di browser atau paket aplikasi perkantoran. Setidaknya lebih dari sekali penyerang berhasil menguasai komputer perusahaan dengan memasukkan skrip berbahaya ke dalam dokumen teks atau dengan menyematkan paket eksploit dalam kode situs web.
Cara menanggulanginya
Jika Anda perlu bekerja dengan dokumen yang dibuat di luar infrastruktur perusahaan, menjaga kebersihan digital adalah hal utama. Semua karyawan harus waspada terhadap ancaman siber yang relevan.
Kaspersky dapat memberikan beberapa saran praktis sebagai berikut:
Pertama, tetapkan aturan ketat untuk pertukaran dokumen. Informasikan kepada setiap freelancer dan jangan membuka file jika mereka tidak memenuhi aturan ini. Jangan menerapkan Arsip yang dapat mengekstraksi sendiri.
Hindari Arsip dengan menerapkan kata sandi yang ditentukan dalam huruf yang sama. Ini mungkin hanya diperlukan untuk melewati filter antimalware email.