REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Cissy Kartasasmita menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 pada anak aman. Meskipun ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), sifatnya ringan dan segera hilang.
"Dari laporan KIPI yang saya ikuti, tidak ada KIPI berat sampai laporan terakhir Februari lalu," papar Prof Cissy dalam diskusi daring, disimak di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Prof Cissy menjelaskan, vaksinasi Covid-19 diperlukan guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya. Agar memiliki proteksi optimal, anak-anak Indonesia diharapkan segera melengkapi vaksinasinya.
"Proteksi antibodi baru timbul dua pekan setelah vaksinasi kedua," ungkap Prof Cissy yang juga ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia.
Sejak mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember tahun lalu, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun masih terus berjalan. Hingga Kamis (10/3/2022) sore, sudah sekitar 18,9 juta anak Indonesia usia 6-11 tahun yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 12,5 juta anak di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.
Sementara total sasaran vaksinasi 6-11 tahun adalah 26,4 juta anak. Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, penerima dosis pertama tercatat sebanyak 25 juta dan penerima dosis kedua 20,6 juta anak.
"Vaksinasi anak 6-11 tahun, cakupan vaksinasi kedua baru 45 persen, sedangkan yang 12-17 tahun sudah 77 persen," ujar Prof Cissy.