Jumat 25 Mar 2022 14:12 WIB

Di Rumah Ada yang Kena TB? Begini Cara Cegah Penularannya

Udara di rumah bisa terkontaminasi bakteri penyebab TB dari batuk penderitanya.

Red: Reiny Dwinanda
Batuk (ilustrasi). Penderita tuberkulosis (TB) dapat menyebarkan penyakitnya ketika tidak menerapkan etiket batuk. Udara di rumah bisa menjadi tidak steril karena bisa saja dapat mengandung percik renik yang dihasilkan penderita TB ketika berbicara, menyanyi, bersin, atau batuk.
Foto:

Bakteri penyebab TB dapat dinonaktifkan dengan desinfektan yang mengandung klorin (misalnya hipoklorit), alkohol, dan chlorohexidine. Dimas mengatakan, siklus penularan TB dimulai saat bakteri M tuberculosis yang masuk ke paru-paru, kemudian terjadi respons sel imun makrofag paru-paru yang kemudian menginaktivasi bakteri.

Setelahnya, timbul kekebalan primer yang ditandai tes Mantoux positif. Namun saat kekebalan turun, bakteri TB dapat kembali aktif, menyebar ke seluruh tubuh.

Menurut Dimas, udara menjadi media transmisi penyakit. Udara secara umum menjadi tidak steril karena bisa saja dapat mengandung percik renik yang dihasilkan ketika berbicara, menyanyi, bersin, debu, dan spora jamur.

Menurut Permenkes No.1077 Tahun 2011 terkait Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah), terdapat parameter kontaminan biologi dalam rumah yang mengindikasikan kondisi kualitas biologi udara dalam rumah yaitu jamur dengan kadar maksimal, yaitu 0 CFU/m3 dan bakteri patogen maksimal 0 CFU/m3. Sementara itu, kadar maksimal kuman ialah <700 CFU/m3.

"Jadi jika di rumah kita ada kuman sebenarnya tidak apa-apa, yang tidak boleh yaitu patogen dan jamur," tutur dia.

Selain tuberkulosis, beberapa penyakit yang juga dapat menular melalui udara yakni varicella (cacar air), measles (campak), Covid-19, dan virus respiratori lain semisal influenza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement