Selasa 29 Mar 2022 06:00 WIB

Menparekraf: Dinner in the Sky Jadi Destinasi Wisata Baru di Jakarta

Menparekraf menjajal sensasi makan di Lounge in the Sky Mangkuluhur City, Jakarta.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Grand Launching Lounge in The Sky di Mangkuluhur City, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022).
Foto: Republika/Umi Nur Fadilah
Grand Launching Lounge in The Sky di Mangkuluhur City, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, kehadiran Lounge in the Sky Indonesia dapat menjadi destinasi wisata kuliner baru di Indonesia. Lounge in the Sky yang menawarkan sensasi makan-makan dengan pemandangan 360 derajat langit Ibu Kota.

"Saya coba sensasi dinner in the sky, ini salah satu inovasi destinasi pariwisata baru di Ibu Kota yang menawarkan keunikan," kata Sandiaga dalam acara grand launching Lounge in The Sky di Mangkuluhur City, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno)

Sandiaga menjelaskan, pengunjung atau pecinta kuliner Indonesia dapat menikmati makanan sambil tergantung di atas ketinggian 50 meter. Dia sangat mengapresiasi inovasi destinasi wisata kuliner yang merupakan hasil kerja sama Mangkuluhur City dan DITS Asia ini.

Bahkan, Sandiaga mengajak penyelenggara kegiatan serupa di destinasi wisata lain untuk mempelajari Lounge in the Sky ini. Lounge in the Sky beroperasi dengan bekal sertifikasi keselamatan dan pengalaman 16 tahun di lebih dari 60 negara.

Sandiaga menekankan bahwa aspek keselamatan, kesehatan, kebersihan, dan pelayanan sudah merupakan standari internal yang sangat diberlakukan ketat dan disiplin. Standar tersebut merupakan bagian dari upaya kebangkitan ekonomi.

"(Di sini) terbuka peluang usaha dan kerja masyarakat," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement