REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mengalami kelelahan berlebih pasca sembuh dari Covid-19. Rasa Lelah ini bukan cuma datang ketika mengantuk, namun bahkan setelah istirahat atau tidur yang nyenyak. Kondisi ini bisa melemahkan imun dan membuat frustasi, karena cukup maupun kurang istirahat tidak ada bedanya.
Asisten Profesor di Bond University, Natasha Yates, menjelaskan bahwa istilah kelelahan dapat memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Beberapa orang menggambarkannya sebagai otot yang mudah melemah, di mana berjalan ke luar rumah saja terasa habis lari maraton. Sementara yang lainnya menggambarkan kelelahan umum, entah itu kelelahan fisik, mental, emosional atau kombinasi dari semuanya.
Kelelahan (fatigue) ini berbeda dengan sekadar capek biasa. Kelelahan akan tetap ada meskipun seseorang tidur atau beristirahat lebih lama dari biasanya, sementara capek akan hilang dengan tidur yang cukup atau istirahat.
Karena tidak ada definisi yang disepakati mengenai kelelahan pasca-COVID, sehingga tidak ada data pasti mengenai berapa banyak orang yang mengalaminya. Sebuah tinjauan dari 21 penelitian menemukan 13-33 persen orang mengalami kelelahan setelah 16-20 minggu gejala mereka dimulai. Ini adalah masalah yang meluas dan mengkhawatirkan.