Namun, menurut Musa, tren pakaian ini masih tabu di Indonesia meskipun beberapa influencer maupun artis telah mengenakannya. Sebab fashion di Indonesia memiliki ikatan yang kuat dengan masa lalunya.
"Perlu dipahami bahwa sebetulnya fashion di Indonesia itu produk yang mengikat kepada masa lalunya itu kuat sekali," ujar Musa.
Musa pun menegaskan bahwa sebenarnya fashion dan gaya hidup merupakan dua hal yang berbeda. Demikian juga dengan fashion dan identitas seksual seseorang.
"Jadi kalau fashion yang berhubungan ke masa depan, itu sesuatu yang sifatnya androgini atau genderless atau apa pun, itu dianggap sebagai sesuatu yang mungkin tabu, sesuatu yang masih perlu disosialisasikan, juga perlu persepsi yang baik dan benar," ujarnya.