Senin 02 May 2022 21:55 WIB

Kenali Kenaikan Berat Badan yang Wajar Setiap Bulan

Kenaikan berat badan yang melebihi batas aman bisa disebabkan berbagai faktor.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Menimbang berat badan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Menimbang berat badan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen-momen usai Idul Fitri sering kali menjadi waktu yang cukup rentan untuk kenaikan berat badan (BB).  Seringkali BB bertambah secara mendadak, termasuk usai Idul Fitri. 

Dokter Magister Kesehatan Spesialis Gizi Klinik Widati Fatmaningrum mengatakan, kenaikan BB bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. "Sebenarnya patokan aman kenaikan BB yakni kalau dalam sebulan bertambah 1-4 kilogram (kg). Artinya per pekan naik sekitar 1/2 sampai 1 kg masih aman," ujar Widati saat mengisi konferensi virtual bertema Cegah Badan Makin Lebar-an Setelah Hari Raya Lebaran, ditulis Senin (2/5/2022).

Baca Juga

Terkait peningkatan BB yang sangat cepat dan melebihi batas aman, Widati mengatakan ini terjadi dipengaruhi banyak faktor. Ia menambahkan, peningkatan BB secara cepat bisa akibat pola makan yang berlebihan, gaya hidup seperti malas gerak. Kenaikan BB secara cepat juga bisa disebabkan gangguan kesehatan seperti hormonal hipotiroid yang membuat metabolismenya rendah dan mudah membuat gemuk meski hanya makan sedikit.

 

Selain itu, dia melanjutkan, BB naik drastis kalau terjadi retensi cairan. Ia menjelaskan, ketika mengukur BB maka yang dihitung adalah massa tubuh yang terdiri dari lemak, mineral yang berupa tulang, kemudian otot, dan air.

 

Ia menyontohkan, jika seseorang minum air sebanyak 2 liter sekaligus kemudian timbang maka pasti BB nya naik mendadak. Kendati demikian, dia melanjutkan, air tidak menghasilkan energi karena setelah minum dan kencing kemudian air ini keluar dalam bentuk air kencing. Jadi, sifatnya hanya sementara atau sesaat saja. Ini berbeda kalau kenaikan BB terjadi akibat energi yang menumpuk. 

 

"Misalnya lemak menghasilkan energi 9 kilo kalori, karbohidrat 4 kilo kalori, protein 4 kilo kalori. Jadi, orang obesitas atau kelebihan berat badan karena ada penumpukan lemak," katanya.

 

Ia menambahkan, lemak ini bisa ada di rongga abdomen, atau tersebar di bawah kulit. Lebih lanjut ia menjelaskan ketika terjadi kenaikan BB, ini tergantung komposisi mana yang berubah atau energi lemak ini ada di bagian tubuh mana. Kalau terjadi kenaikan BB berlebihan, dia mengingatkan ini bisa berdampak terhadap munculnya penyakit. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement