Smith menganggap teori penelitian itu adalah bahwa peradangan mungkin memberikan efek perlindungan dalam jangka panjang, dan mengurangi peradangan secara berlebihan mungkin berbahaya. Namun, dia mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan tersebut.
Smith mengatakn bahwa obat antiinflamasi efektif dalam manajemen nyeri jangka pendek. Nyeri tidak boleh ditahan secara tidak perlu.
Dosen senior di King's College London, Franziska Denk, mengatakan penelitian ini memberikan data penting tetapi tidak boleh memicu ketakutan akan penggunaan NSAID. Menurut dia, terlalu dini untuk membuat rekomendasi apa pun mengenai pengobatan orang sampai ahli memiliki hasil uji klinis yang dirancang secara prospektif.
"Menurut pendapat saya, penelitian ini seharusnya tidak menimbulkan perdebatan seputar penggunaan NSAID pada nyeri punggung bawah, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini terlebih dahulu," kata Denk.
Denk mengatakan, meskipun temuan ini mengejutkan, tetapi perlu mempertimbangkan banyak variabel berbeda. Ia menyebut, temuan tersebut sangat menarik bagi ilmuwan seperti dirinya.
"Temuan ini menyoroti betapa pentingnya kita menghabiskan waktu dan uang untuk membedah fungsi sel kekebalan dengan benar pada nyeri kronis," ujar Denk.