REPUBLIKA.CO.ID, CANNES -- Co-CEO Netflix Ted Sarandos mengonfirmasi rencana perusahaan yang akan memperkenalkan layanan streaming yang didukung iklan. Hal tersebut dia ungkapkan dalam festival periklanan Cannes Lions. Bulan lalu, Netflix dikabarkan akan meluncurkan layanan tingkat baru pada akhir tahun 2022.
“Orang-orang mengatakan harga Netflix terlalu mahal dan mereka tidak keberatan jika ada iklan. Makanya kami sedang menambahkan layanan iklan untuk orang-orang yang ingin harga lebih rendah dan akan menonton iklan,” kata Sarandos.
Langkah tersebut diambil menyusul kabar penurunan jumlah pelanggan. Perusahaan melaporkan telah kehilangan 200 ribu pelanggan pada kuartal pertama (Q1) 2022. Meskipun Netflix tetap menjadi layanan streaming terbesar dengan sekitar 222 juta pelanggan, tetapi kerugian memaksa Netflix untuk mengambil tindakan lain, seperti layanan didudukung iklan.
Sejauh ini belum diketahui perusahaan penjualan iklan yang akan bermitra dengan Netflix. Awal bulan ini, Wall Street Journal melaporkan NBCUniversal dan Google merupakan dua pesain utama. Saat ditanya dalam wawancara Cannes, Serandos mengatakan pihaknya sedang berbicara dengan mereka yang akan bermitra.
Dilansir The Verge, Sabtu (25/6/2022), Serandos mengklaim perusahaan mempunyai semua yang dibutuhkan untuk kembali ke pertumbuhan di bawah tenaganya sendiri. Dia juga menepis rumor bahwa Netflix mungkin ingin membeli perusahaan perangkat keras streaming, seperti Roku.
“Kami tidak membutuhkannya,” ujarnya.
Rencana Netflix untuk tingkat yang lebih murah dan didukung iklan mencerminkan rencana pesaing Disney Plus yang juga berharap untuk meluncurkan penawaran serupa pada akhir tahun. Tingkat yang didukung iklan Disney akan datang ke Amerika Serikat (AS) terlebih dahulu sebelum berkembang secara internasional pada tahun 2023 dan perusahaan berencana membatasi iklan hingga empat menit per jam.