Selasa 12 Jul 2022 07:40 WIB

Mengenal Voltaren, Obat yang Sering Diandalkan untuk Atasi Peradangan dan Nyeri

Ketika nyeri terjadi, sering kali Voltaren dicari. Meski banyak varian, hanya Voltaren gel dan balsam yang bebas dipakai. Ketahui manfaat dan efek samping Voltaren.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Mengenal Voltaren, Obat yang Sering Diandalkan untuk Atasi Peradangan dan Nyeri
Mengenal Voltaren, Obat yang Sering Diandalkan untuk Atasi Peradangan dan Nyeri

Nyeri menjadi salah satu rasa sakit yang cukup banyak dialami oleh masyarakat. Kondisi ini merupakan rasa tidak nyaman yang mengganggu seseorang dalam melakukan aktivitas harian dan menurut sebuah studi dialami sekitar 88% orang di dunia. 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani nyeri. Misalnya, dengan menggunakan obat-obatan pil atau dengan gel topikal. Salah satu obat yang cukup banyak dicari adalah Voltaren. 

Bahan aktif dalam obat ini bermanfaat untuk meringankan peradangan dan nyeri. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkap Voltaren berikut.

Baca juga: Redakan Peradangan dan Nyeri, Ini Deskripsi Obat Diclofenac, Dosis, dan Efek Sampingnya

Mengenal Voltaren Lebih Dekat

obat voltaren

Obat Voltaren

Produk ini dihadirkan sebagai obat antiinflamasi non steroid untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Di dalamnya, terkandung zat aktif diclofenac sodium yang dapat menurunkan produksi prostaglandin, zat penyebab radang dan nyeri tubuh ketika cidera atau terluka.

Obat ini termasuk dalam golongan obat bebas dan juga dengan resep. Ada cukup banyak varian yang tersedia dari Voltaren, mulai dari Voltaren Balsem, Voltaren Suntik, Voltaren Suppositoria, Voltaren tablet, dan Voltaren gel atau biasa disebut Voltaren salep. 

Dari kelima varian tersebut, hanya varian balsem dan gel saja yang dapat diperoleh secara bebas di apotek tanpa perlu resep dokter. Sementara yang lain, untuk bisa memakainya perlu mendapatkan resep dokter.

Macam-Macam Varian Voltaren

1. Voltaren Balsem

Varian ini dihadirkan untuk membantu mengurangi  nyeri pada otot atau pun keseleo dari luar tubuh. Di dalamnya, terkandung minyak cengkeh, mentol, minyak turphine, minyak kayu putih, dan methyl salicylate.

2. Voltaren Gel

Hampir sama dengan varian balsem, varian ini juga merupakan obat luar tubuh. Di dalamnya terkandung diclofenac diethylamine yang dapat mengatasi peradangan di sumbernya. Jika dibandingkan dengan gel atau plasebo, obat ini diklaim bisa memulihkan nyeri otot dua kali lebih cepat.

3. Voltaren Suntik

Berbeda dari dua varian sebelumnya, varian ini merupakan obat yang dimasukkan ke dalam tubuh. Di dalamnya terkandung diclofenac sodium dan dapat digunakan untuk merawat sejumlah kondisi, seperti keseleo, sakit punggung, hingga osteoarthritis

4. Voltaren Tablet

Sebagai varian yang berbbentuk tablet, obat ini dikonsumsi secara oral. Kandungan di dalam obat ini adalah natrium diklofenac. Jika berniat menggunakan obat ini, kamu harus lebih dulu mengantong resep dokter.

5. Voltaren Suppositoria

Berbeda dengan keempat varian sebelumnya, varian ini diberikan dengan cara dimasukkan ke dalam anus. Jika ingin menggunakannya untuk mengatasi berbagai nyeri, resep dokter diperlukan.

Manfaat Voltaren yang Perlu Diketahui

Obat ini dihadirkan sebagai solusi untuk mengatasi peradangan dan nyeri. Sebagai obat anti nyeri, obat ini bisa digunakan untuk terapi awal pada beberapa kondisi seperti osteoartitis, artritis rematoid, serangan akut gout, sakit punggung, cidera olahraga, dan sebagainya. Cara kerja obat ini adalah dengan membuat produksi prostaglandin jadi berkurang. 

Efek Samping Voltaren yang Perlu Dipahami

efek samping voltaren

Efek Samping Voltaren

Sama seperti obat kimia lainnya, obat juga memiliki beberapa efek samping yang mungkin dirasakan. Efek samping yang dialami tiap individu pun mungkin tidak sama. Tetapi umumnya, efek samping yang mungkin muncul di antaranya anemia, hipertensi, edema, nyeri atau bengkak di kaki atau tangan dan tekanan darah meningkat.

Selain itu, bisa juga menyebabkan keringat berlebih, hidung tersumbat, gatal-gatal, sakit kepala, mengantuk, konstipasi, diare, mual, muntah, serta kembung. Efek samping ini tergolong ringan dan umumnya membaik dengan sendiri.

Jika efek samping yang dirasakan tidak juga membaik atau malah semakin parah, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Begitu pula jika mengalami efek samping serius, seperti perdarahan di saluran cerna, gangguan hati, gangguan ginjal, dan gangguan jantung maupun gejala alergi agar segera menghubungi dokter.

Selain itu, pada kondisi yang jarang terjadi, gejala serangan jantung atau stroke mungkin juga dialami. Segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat jika ini terjadi.

Harga Voltaren di Pasaran

Soal urusan harga, berbagai varian ini dibanderol dengan kisaran yang cukup tinggi. Di pasaran, berbagai produknya bisa didapatkan dengan harga mulai dari belasan ribu hingga ratusan ribu, tergantung dari varian yang dibeli.

Untuk varian balsem hanya dibanderol sekitar Rp13.000-an untuk kemasan 20 gram. Untuk varian tablet, setiap stripnya ditawarkan dengan harga sekitar Rp70.000-Rp90.000-an.

Harga varian gel sedikit lebih mahal, yakni mulai dari Rp40.000-Rp280.000-an. Makin besar ukurannya, makin mahal harga yang harus dibayar. 

Hal yang perlu kamu ingat adalah hanya varian emulgel dan balsem saja yang bisa dibeli bebas di apotek. Sementara itu, untuk varian lainnya harus dengan resep dokter.

Bagaimana Cara Menggunakan Voltaren?

Sebelum membahas aturan pakai dari produk ini, kamu harus ingat bahwa hanya varian gel dan balsem saja yang bisa dibeli dan digunakan secara bebas. Sementara untuk varian lain memerlukan resep dokter.

1. Voltaren Balsem

Varian ini hadir dengan ukuran 20 gram. Untuk mendapatkan manfaat Voltaren varian ini, kamu cukup mengambil  balsem secukupnya kemudian oleskan pada bagian tubuh yang memerlukan. Jika sudah tidak digunakan, letakkan di tempat kering dan sejuk serta tidak terkena cahaya matahari langsung.

Voltaren Balsem tidak boleh digunakan pada kulit  terinfeksi, terkelupas, atau luka terbuka. Bagian yang diobati juga tidak boleh dibilas hingga satu jam kemudian. 

2. Voltaren Emulgel

Varian ini memiliki beberapa ukuran yang bisa dipilih, yakni 5 gram, 10 gram, 20 gram, dan 50 gram. Untuk cara penggunaannya hampir sama dengan varian balsem. Oleskan sedikit gel seukuran buah ceri atau buah kenari ke sekitar bagian yang bengkak atau nyeri.

Varian yang juga bisa disebut dengan Voltaren salep ini tidak boleh digunakan pada kulit terinfeksi, terkelupas, atau luka terbuka. Bagian yang diobati juga tidak boleh dibilas hingga satu jam kemudian.

3. Voltaren Suntik

Pemberian obat ini dosis maksimalnya hanya 150 mg per hari dengan jangka waktu tidak lebih dari 2 hari. Dosis yang diberikan 1 sampai 2 ampul 3 ml (setara 75 mg) per hari. Varian ini hanya diberikan oleh dokter maupun petugas kesehatan lain dengan pengawasan dokter di rumah sakit.

4. Voltaren Supositoria

Sama seperti varian sebelumnya, dosis maksimal penggunaan Volatren Supositoria adalah 150 mg per hari. Dosis yang digunakan 1 supositoria 100 mg di malam hari.

Cuci tangan dan anus dengan sabun sampai bersih sebelum menggunakannya. Kemudian, masukkan obat ke dalam anus, setidaknya hingga 3 cm. Diamkan selama 15 menit hingga obat melunak.

5. Voltaren Tablet

Varian ini juga hanya boleh digunakan sehari maksimal 150 mg. Dosis yang diberikan 50 mg, 2 sampai 3 kali sehari. Untuk kasus ringan, dosis yang diberikan 75 sampai 100 per hari.

Aturan pakai di atas adalah gambaran secara umum. Untuk lebih jelasnya bagaimana obat ini harus digunakan, lihat petunjuk penggunaan pada kemasan atau sesuai petunjuk dokter.

Perhatikan Syarat Penggunaan Voltaren

Ketika akan menggunakan obat ini, kamu perlu paham betul kondisi seperti apa saja yang boleh dan tidak boleh memakai obat anti nyeri ini. Ketika berkonsultasi ke dokter, kejujuran seperti apa kondisi yang dimiliki juga penting untuk mengurangi efek samping.

Hal-hal yang perlu diberitahukan kepada dokter di antaranya adalah produk herbal, suplemen, atau obat yang sedang dikonsumsi, ada tidaknya riwayat penyakit ginjal, kolitis ulseratif, penyakit hati, tukak lambung, diabetes, edema, stroke, hipertensi, penyakit jantung, serta asma.

Selain itu, jika sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil juga harus membicarakannya pada dokter. Begitu juga jika memiliki rencana menjalani operasi bypass jantung. Sebab, obat ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil khususnya trimester ketiga dan dilarang digunakan pada pasien bypass jantung.

Jangan lupa juga untuk memberitahukan riwayat alergi yang dimiliki. Sebab, obat ini dilarang digunakan pada pasien yang alergi terhadap diclofenac atau obat ini.

Baca juga: Asam Mefenamat, Obat Pereda Nyeri dan Peradangan yang Wajib Dipahami Aturan Pakainya

Gunakan Voltaren dengan Bijak

Sesuai dengan aturan pakai, hanya varian balsem dan gel saja yang bisa kamu dapatkan dengan bebas di pasaran. Kedua varian ini sudah cukup bisa diandalkan sebagai pertolongan awal untuk mengatasi peradangan atau nyeri dari luar tubuh. Jika sudah menggunakan produk tersebut dan belum ada perbaikan kondisi, segera pergi ke pusat kesehatan terdekat untuk meminta bantuan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement