REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – SMA dan SMP Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar kegiatan welcoming ceremony pada Jumat (8/7/022) bertempat di aula SMA Bakti Mulya 400 Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut siswa baru kelas 7 SMP dan 10 SMA didampingi oleh orang tua masing-masing.
Awal acara welcoming ceremony ditandai Tari Selamat Datang, lagu Pahlawan Muda dan Hymne Guru. Selanjutnya juga dilantunkan ayat suci Alquran, lagu Indonesia Raya dan Mars Bakti Mulya 400.
Dr Sutrisno Muslimin MSi, Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 beserta jajaran pimpinan dan seluruh guru menyambut kehadiran siswa dan orang tua dengan antusias.
“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu orang tua siswa yang telah memercayakan putra-putrinya di Sekolah Bakti Mulya 400,” ungkap Dr Sutrisno seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/7/2022).
Selaras dengan tema acara yaitu memulihkan sekolah pasca pandemi dengan bergerak cepat dan bangkit bersama (to be agile, recover together), Dr Sutrisno menyampaikan bahwa sekolah BM 400 saat ini terus berbenah, terus berinovasi guna meningkatkan kualitasnya.
Oleh karena itu, ia menambahkan, selama masa pandemi Covid 19, kualitas pendidikan dan infrastruktur sekolah semakin ditingkatkan. “Kita terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Dr Sutrisno.
“Tercatat pada masa pandemi dan pasca pandemi Covid 19, justru sekolah BM 400 mengalami peningkatan dalam konteks kualitas pendidikan maupun kepercayaan masyarakat,” sambung Dr Sutrisno yang disambut tepuk tangan audiens yang memenuhi aula tersebut.
Berkaitan dengan program sekolah untuk siswa baru, Dr Sutrisno menyampaikan bahwa selama satu bulan lebih, siswa SMP dan SMA BM 400 akan mengikuti foundation program sebagai wadah pengenalan budaya sekolah.
“Selama satu bulan, anak Bapak dan Ibu nanti akan masuk foundation program di mana mereka akan dididik untuk masuk dalam tradisi belajar di sekolah Bakti Mulya 400 sesuai dengan visi sekolah,” ujarnya.
Hal itu diperkuat oleh pembicara selanjutnya yaitu, Dra Tynsusi selaku psikolog. Dalam kaitannnya dengan proses penerimaan siswa baru, lembaga yang dipimpin Tynsusi telah melakukan mapping potensi siswa baru tersebut. Hasil dari psikotes juga diberikan kepada orang tua pada kesempatan tersebut.
Oleh karena itu, Tynsusi menyajikan paparan tentang cara memahami potensi psikologis yang dimiliki siswa dan bagaimana memberikan bimbingan kepada siswa.
“Hasil psikotest merupakan parameter untuk menentukan bimbingan kepada anak-anak yang perlu dilakukan bersama oleh orang tua dan guru di sekolah. Dengan demikian siswa dapat dikembangkan bakat dan minatnya selaras dengan kematangan usianya,” tandasnya.
Selain diisi psikolog, acara tersebut juga diisi dengan sosialisasi budaya cashless di sekolah. Dalam kesempatan tersebut hadir petugas dari Bank CIMB Niaga yang menjelaskan cara transaksi dengan kartu pembayaran. Nantinya setiap siswa akan memiliki kartu pembayaran tersebut untuk transaksi di kantin sekolah.
Satu hal yang paling monumental pada acara welcoming ceremony adalah penyerahan secara simbolik siswa baru dari orang tua kepada pihak Sekolah Bakti Mulya 400. Meskipun secara simbolik, hal itu dapat diartikan sebagai amanah orang tua kepada para pendidik sekolah yang perlu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga semua siswa berkembang optimal sesuai tujuan pendidikan.