Senin 01 Aug 2022 19:55 WIB

Dulu Identik dengan Penyakit Orang Tua, Serangan Jantung Kini Menyerang di Usia Produktif

Apa yang membuat orang usia produktif makin banyak yang kena serangan jantung?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi serangan jantung. penyakit jantung dulu dikenal sebagai penyakit orang tua. Gangguan kesehatan ini biasanya ditemukan pada orang usia 50 atau 60 ke atas.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi serangan jantung. penyakit jantung dulu dikenal sebagai penyakit orang tua. Gangguan kesehatan ini biasanya ditemukan pada orang usia 50 atau 60 ke atas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data riset data kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit jantung di Indonesia meningkat sebesar 1,5 persen dan telah menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia terutama pada usia produktif. Hal ini menguatkan bahwa penyakit jantung tidak hanya menjadi penyakit orang tua, tetapi juga berpotensi terjadi pada usia produktif.

"Ini fenomena yang benar-benar terjadi," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah-konsultan kardiologi Intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Wishnu Aditya Widodo SpJP(K) dalam acara diskusi yang dilakukan secara virtual, Senin (1/8/2022).

Baca Juga

Menurut dr Wishnu, penyakit jantung dulu dikenal sebagai penyakit orang tua. Gangguan kesehatan ini biasanya ditemukan pada orang usia 50 atau 60 ke atas.

"Sekarang ini, banyak sekali seorang yang kena serangan jantung usia 30 atau 40 tahunan," ungkap dr Wishnu.

Secara statistik, dr Wishnu mengungkap, serangan jantung sudah mencapai 20 persen dari seluruh pasien yang kena serangan jantung. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dunia. Data di Eropa dan Amerika sama.

"Jadi dari tahun ke tahun peningkatan seseorang yang terkena serangan jantung usianya 30 sampai 40 tahun, setiap tahun naik sebanyak dua persen. Memang secara statistik usianya semakin muda," ungkapnya.

Dr Wishnu mengatakan penyebab serangan jantung menyerang usia muda adalah karena multifaktor. Faktor keturunan, kolesterol tinggi, darah tinggi, dan diabetes menjadi penyebabnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement