REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Misi Budaya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labschool Kebayoran, Jakarta kembali meraih kemenangan dalam ajang festival dan kompetisi seni dan budaya internasional di Canakkale, Turki. Siswa yang tampil membawakan tari Gemohing dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim misi budaya ini meraih best performance and best costume.
Kepala SMP Labschool Kebayoran Yati Suwartini menyampaikan rasa bangganya dengan tim misi budaya yang dikirim ke Turki. Menurutnya, usaha keras dan disiplin yang selama ini dilakukan menghasilkan buah manis.
"Kami membawa tarian Gemohing dari NTT dan alhamdulillah mendapatkan award best performance and best costume," kata Yati dalam keterangan pers pada Ahad (4/9/2022).
Yati menyebut best performance and best costume merupakan salah satu kategori yang menjadi favorit karena merupakan inti dari ajang tersebut. Yati mengamati para siswa yang mengikuti misi budaya terlihat sangat kompak dan apik. Mereka juga dapat menghayati setiap gerakan yang menggambarkan salah satu budaya Indonesia.
"Anak-anak menampilkan tarian dengan sangat baik. Mereka bisa menghayati setiap gerakan yang menggambarkan kegotongroyongan, kehidupan remaja yang penuh keceriaan, romantika, ketangkasan, serta keperkasaan. Tarian yang mencerminkan kebudayaan yang ada di Indonesia," ujar Yati.
Kemudian, costume tim yang ditampilkan dalam ajang tersebut mendapat apresiasi tinggi. Hal itu semakin membuat tim misi budaya bangga atas kekuatan budaya Indonesia.
"Alhamdulillah tim SMP Labschool Kebayoran telah berhasil mengharumkan nama baik Indonesia dan merah putih bisa berkibar di sana karena meraih Best Performance dan Best Costume," ucap Yati.
Diketahui, misi budaya di Turki tahun 2022 kali ini merupakan kali ke-11 SMP Labschool Kebayoran Jakarta mengikuti festival seni dan budaya internasional. Siswa yang mengikuti misi budaya telah sukses mengibarkan bendera merah putih di tengah-tengah 13 kelompok peserta dari berbagai negara yang mengikuti kompetisi tersebut.
Sebelumnya, dalam proses keberangkatan tim misi budaya dilepas langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri Teuku Faizasyah. Sedangkan pada kepulangan tim misi budaya sebanyak 29 siswa, dua guru pendamping, tiga pelatih, dan empat dari mother team disambut keluarga dan kerabat.