Selasa 06 Sep 2022 04:00 WIB

Feses Mengambang, Tanda Sakit Apa?

Feses mengambang sesekali tak perlu dicemaskan, lain halnya jika itu berkelanjutan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kloset. Feses akan mengapung karena beberapa sebab, di antaranya mencerminkan kondisi kesehatan.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Kloset. Feses akan mengapung karena beberapa sebab, di antaranya mencerminkan kondisi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Feses adalah indikator penting kesehatan. Tidak perlu khawatir jika tinja mengambang sesekali.

Tetapi, jika Anda memperhatikan kotoran mengambang sepanjang waktu, itu bisa menjadi tanda kondisi serius. Feses terdiri dari banyak bahan berbeda, termasuk makanan yang tidak tercerna, lemak, air, sel-sel mati, dan bakteri.

Baca Juga

"Biasanya, kotoran Anda akan tenggelam karena lebih padat daripada air," ungkap Moe Schlachter, ahli gizi dan presiden Houston Family Nutrition, seperti dilansir laman Insider, Senin (5/9/2022).

Sebaliknya, kotoran Anda akan mengapung ketika kurang padat daripada air. Hal ini terjadi karena satu alasan utama, yaitu kotoran Anda mengandung banyak gas, kemungkinan besar karena makan serat.

Tentunya, ini tidak perlu dikhawatirkan. Faktanya, serat memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengatur gula darah.

Tapi kotoran yang mengapung secara konsisten juga bisa menunjukkan kotoran Anda tinggi lemak, yang bisa menjadi gejala kondisi serius. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa kotoran Anda mungkin mengandung banyak gas atau lemak.

1. Kotoran mengambang yang mengandung banyak gas

Jika memiliki gas usus berlebih, Anda mungkin mengeluarkan gas saat buang air besar atau mungkin ada gas yang terperangkap di dalam tinja Anda hingga menyebabkannya mengapung. Hal ini terjadi karena Anda makan lebih banyak serat dari biasanya.

Bakteri di usus besar menghasilkan gas ketika mereka memecah serat dalam makanan, yang menyebabkan kotoran mengambang. Penyabab lainnya adalah infeksi.

Beberapa infeksi gastrointestinal seperti giardiasis dan E. Coli dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri usus yang menghasilkan gas.

Anda juga mungkin mengalami intoleransi makanan. Jika Anda memiliki kepekaan terhadap gluten atau laktosa, makanan ini dapat membuat gas ekstra di saluran pencernaan.

Membuat buku harian makanan dapat membantu mengidentifikasi apakah intoleransi makanan menyebabkan perut bergas. Penyebab lain karena adanya sindrom iritasi usus.

"Seseorang dengan sindrom iritasi usus besar juga bisa mengalami kotoran mengambang karena kondisi ini juga dapat memicu gas usus," jelas ahli gizi, Bonnie Taub-Dix.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement