REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi cacar monyet (monkeypox) yang sudah terjadi di banyak negara termasuk Indonesia kemudin memunculkan pertanyaan apakah ada obat untuk menyembuhkannya. Ternyata belum ada obat spesifik untuk mengobati cacar monyet.
"Menurut teori, belum ada obat yang spesifik untuk cacar monyet. Jadi, belum bisa diberikan obat antivirus untuk cacar monyet," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Ifael Mauleti, Rabu (22/9/2022).
Ia menjelaskan, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Kendati demikian, ia menyebutkan beberapa ahli sudah mencoba beberapa antivirus karena cacar monyet masih satu famili dengan infeksi cacar air dan cacar. Obat-obatan untuk cacar air dan cacar ini telah dicoba ke pasien cacar monyet.
"Hanya saja belum ada keputusan atau pengakuan bahwa ini (antivirus cacar air dan cacar) adalah obat yang bisa digunakan untuk cacar monyet," katanya.
Sejauh ini ia menyebutkan pihak kedokteran mengobati gejala yang muncul. Misalnya demam maka gejala ini yang ditangani, atau jika merasakan nyeri juga ditangani.
Ia menambahkan, penanganan yang lebih penting adalah kelainan kulitnya. Sebab, sumber infeksi bakteri bisa masuk karena lesi kulit pasien cacar monyet yang pecah jadi terbuka. Artinya perawatan kulit cacar monyet harus benar-benar diperhatikan sehingga tidak menimbulkan infeksi bakteri yang masuk lewat jalur ini.
"Jadi, untuk cacar monyet ini lebih fokus pada perawatan," katanya.
Terkait antibiotik bisa digunakan, ia menjelaskan obat ini digunakan untuk penyakit yang diakibatkan oleh bakteri. Artinya ketika terjadi infeksi akibat bakteri diberikan antibiotik. Sedangkan, infeksi akibat virus diberikan anti virus. Jadi, antibiotik tak bisa digunakan untuk penyakit akibat virus. Kendati demikian, ia tak menutup kemungkinan bisa saja infeksi monkeypox ini mendapatkan antibiotik. Semua bergantung pada pihak dokter akan menilainya.
"Kalau misalnya dokter melihat di lesi timbul nanah atau borok makin lebar dan curiga ada infeksi bakteri kemudian diperiksa di laboratorium. Jika hasilnya betul ada bakteri yang berkumpul di sana maka bisa diberikan antibiotik," katanya.
Kemudian gejala awal seperti nyeri tenggorokan dan lama-lama batuknya semakin hebat hingga sesak napas pasien cacar monyet akan dilihat. Kemudian, setelah dokter mengevaluasi munculnya pneumonia terbukti disebabkan oleh bakteri akhirnya bisa diberikan antibiotik kepada pasien cacar monyet.
"Karena komplikasi penyakit lain bisa saja muncul dan menyertai infeksi cacar monyet," ujarnya.