Rabu 26 Oct 2022 03:59 WIB

Microsoft Bidik Game Buatan China untuk Saingi Sony

Microsoft telah membangun tim untuk mencari game baru potensial buatan China.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Logo Microsoft. Microsoft dilaporkan bakal memperluas konten video game buatan China guna meniru kesuksesan saingannya, Sony, dengan Genshin Impact.
Foto:

Seorang eksekutif di pengembang lain, Recreate Games di Shanghai, mengatakan perusahaannya menandatangani kesepakatan dengan Microsoft tahun lalu untuk judul multi-pemain yakni "Party Animals" untuk diluncurkan secara eksklusif di Xbox.

"Xbox menghubungi banyak proyek di China dan proyek-proyek ini terutama berfokus pada pengembangan game konsol dan PC," kata Kepala Eksekutif Luo Zixiong.

Jika dibandingkan dengan Sony, pergerakan Microsoft di China terhitung lambat. Perusahaan Jepang meluncurkan program akselerator game "China Hero Project" pada tahun 2017 yang bertujuan membantu pengembang China menerbitkan game di PlayStation-nya. Ini telah mendukung 17 judul yang tujuh di antaranya telah mencapai pasar.

Kemudian pada tahun 2019, Sony bermitra dengan miHoYo, sebuah studio yang kurang dikenal yang mengembangkan "Genshin Impact". Permainan ini tersedia untuk komputer pribadi dan perangkat genggam, tetapi versi konsol secara eksklusif di PlayStation.

Microsoft menyesal melewatkan "Genshin Impact", menurut dua sumber yang akrab dengan masalah tersebut. "Mengambil 'Genshin Impact' menghasilkan banyak uang bagi Sony," kata sumber yang menolak disebutkan namanya karena informasi itu tidak dipublikasikan.

Tidak ada data publik tentang pendapatan konsol dari "Genshin Impact", tetapi data dari Sensor Tower menyebutkan angka 3 miliar dolar AS untuk perangkat seluler per Mei.

Eksekutif game sekarang menunjuk "Genshin Impact" sebagai tonggak sejarah industri global, memuji nilai produksinya dan permainan game lintas platform yang mulus. Apple Inc bahkan menggunakan game tersebut untuk mendemonstrasikan kekuatan perangkat premiumnya termasuk iPad Air baru yang dilengkapi dengan chip prosesor M1 terbaru.

Tonggak sejarah lainnya adalah "Naraka: Bladepoint" tahun 2021 dari NetEase Inc, perusahaan game terbesar kedua di China. Sementara sebagian besar game China gratis untuk dimainkan dan mendapat untung dari penjualan dalam game, "Naraka: Bladepoint" terjual lebih dari 10 juta kopi meskipun harganya 20 dolar AS.

 

"Permainan itu menarik perhatian Microsoft dan Sony," kata dua sumber kepada Reuters. Salah satunya mengatakan NetEase memprioritaskan Microsoft yang menjadikan game tersebut sebagai Game Pass eksklusif pada bulan Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement