REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut sebuah studi baru yang didukung oleh American Health Association, rokok elektrik atau vape memiliki dampak yang sama pada kesehatan jantung seperti halnya merokok biasa.
Penelitian menunjukkan bahwa tak lama setelah penggunaan vape, pengguna mengalami peningkatan tekanan darah dan detak jantung dengan cara yang mirip dengan respons tubuh terhadap situasi 'fight or flight’ yang dipicu oleh sistem saraf simpatik otak.
Studi tiga tahun di University of Wisconsin mengevaluasi respons fisiologis pada 395 orang. Sebanyak 164 di antaranya menggunakan vape rata-rata 4,1 tahun dibandingkan dengan 117 orang yang merokok selama sekitar 23 tahun dan 114 yang tidak menggunakan produk nikotin apa pun.
Para ilmuwan menemukan dampak negatif pada fungsi kardiovaskular serupa pada penikmat vape baru seperti pada perokok yang lebih lama, yang telah menggunakan rokok tradisional selama dua dekade lebih lama.