Sabtu 26 Nov 2022 06:55 WIB

Akun Terverifikasi Twitter Centang Hadir dalam Biru, Emas, dan Abu-Abu

Semua akun terverifikasi akan diautentikasi secara manual sebelum centang diaktifkan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Akun Twitter Elon Musk dengan tanda centang biru. Akun Terverifikasi Twitter Centang Hadir dalam Biru, Emas, dan Abu-Abu
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Akun Twitter Elon Musk dengan tanda centang biru. Akun Terverifikasi Twitter Centang Hadir dalam Biru, Emas, dan Abu-Abu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Twitter Elon Musk mengatakan perusahaan akan meluncurkan kembali skema verifikasi akun pada Jumat pekan depan, tepatnya pada 2 Desember. Fitur ini akan diluncurkan bersamaan dengan peluncuran ulang layanan akun berbayar Twitter Blue.

Namun, kini sistemnya berubah. Musk menjelaskan akan ada tiga warna centang, yaitu emas untuk perusahaan, abu-abu untuk pemerintah, dan biru untuk individu.

Baca Juga

“Maaf atas keterlambatannya, untuk sementara kami akan meluncurkan verifikasi pada Jumat pekan depan,” kata Musk dalam cicitannya.

Dengan membayar delapan dolar AS atau sekitar Rp 125 ribu untuk layanan Twitter Blue, itu tidak akan cukup untuk mendapatkan tanda centang. “Semua akun terverifikasi akan diautentikasi secara manual sebelum centang diaktifkan. Memang menyakitkan, tetapi ini perlu dilakukan,” ujarnya.

Dengan cara ini, Musk dan Twitter kembali situasi semula. Awalnya, tanda centang biru Twitter merupakan cara untuk membuktikan keaslian identitas pengguna. Tak lama setelah mengambil alih Twitter, Musk membuatnya itu tidak berguna dengan menjadikannya keuntungan dari Twitter Blue.

Artinya, setiap orang bisa mendapatkan centang biru hanya dengan membayar delapan dolar AS. Namun, langkah itu malah membuat dampak yang lebih buruk. Peniru dan hoaks merajalela di platform yang membuat pengguna menjadi kebingungan.

Dilansir Mashable, Sabtu (26/11/2022), karena banyaknya protes dari warganet, Musk menghentikannya dan memutuskan mengautentikasi akun secara manual sebelum memberi mereka tanda centang. Cara ini kurang lebih sama seperti yang dilakukan Twitter sebelum kedatangan Musk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement