Selasa 13 Dec 2022 16:27 WIB

Lewat Program PKKM 2, Prodi Komunikasi FISIP UMJ Dorong Pembelajaran Lewat Video

Video akan menjadi media powerful buat pembelajaran

Prodi Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menggelar kegiatan Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PPKM) 2 sebagai kelanjutan program PPKM sebelumnya
Foto: istimewa
Prodi Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menggelar kegiatan Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PPKM) 2 sebagai kelanjutan program PPKM sebelumnya

REPUBLIKA.CO.ID,KOTA TANGERANG--Upaya meningkatkan mutu pembelajaran bagi mahasiswa komunikasi saat ini telah dikembangkan dengan melibatkan penggunaan media sosial seperti video. Selain sebagai pengalaman dan pembelajaran bagi mahasiswa, penggunaan media sosial bagi pembelajaran diharapkan dapat mendorong publikasi perguruan tinggi.

Hal itu dilakukan Prodi Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menggelar kegiatan PKKM 2 sebagai kelanjutan program PKKM sebelumnya. Program ini dinilai sangat berguna dalam mengasah ketrampilan dan rasa percaya diri mahasiswa dalam menggunakan media sosial, khususnya pembuatan video melalui youtube sebagai bentuk pembelajaran.

Baca Juga

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Ma'mun Murod M.Si ketika membuka pelatihan PKKM 2, Senin (12/12/2022) menilai program seperti ini harus terus dikembangkan. Terlebih di era digital saat ini banyak materi pembelajaran yang bisa disampaikan melalui media sosial agar lebih menarik. Apalagi bila dalam proses pembuatannya, mahasiswa juga dilibatkan, tentunya akan menjadi nilai tambah bagi mereka.

Menurutnya di lembaga Dikti sendiri terdapat sejumlah progam lain yang menarik untuk dikembangkan. Namun, untuk mengembangkannya membutuhkan jalinan komunikasi yang baik dan kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni. "Kita beruntung punya banyak kaprodi yang kreatif sehingga banyak memperoleh hibah dari pemerintah," katanya.

Kaprodi Komunikasi FISIP UMJ, Dr Oktaviana Purnamasari M.Si, menilai workshop evaluasi inovasi pembelajaran ini merupakan workshop yang kedua setelah sebelumnya workshop pemetaan mata kuliah unggul bersama para praktisi dunia industri komunikasi. Setelah dipetakan, mata kuliah unggulan Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom) UMJ tersebut dibuat materi video pembelajarannya.

Video yang dibuat adalah kolaborasi antara tim dosen pengampu dengan mahasiswa yang tergabung dalam Mini Agency Ilkom UMJ. Hasilnya kemudian dievaluasi para praktisi industri Public Relations, Advertising dan Broadcasting. "Agenda ini merupakan bagian dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun kedua dari Kemendikbud Ristek. Dengan inovasi pembelajaran berbentuk video, akan memacu dosen dan mahasiswa untuk terus kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar," katanya.

Dalam review video pembelajaran dari mahasiswa konsentrasi Public Relations bersama Rizanto Binol dari Kinanti PR Agency sebagai pembicara, membahas beberapa tema terkait brand identity, goals, objective (pencapaian) dan materi lainnya.

Dari konsentrasi periklanan, David Rianto dari RWE Digital Agency membahas  brand positioning, frame of reference (FOR), point of difference, brand positioning dan lainnya. Pemilihan backsound lagu youtube perlu disesuaika dengan menggunakan lagu tidak ada hak cipta. "Video akan menjadi media powerful buat pembelajaran, asah terus membuat materi dari PPT ke video yang enak dilihat," kata David.

Menurutnya, yang paling penting pesan utama yang perlu disampaikan. Dari menonton dengan kemasan menarik, orang akan paham. "Orang akan terus menunggu supaya tetap setia di video, Ini langkah yang bagus supaya ke depan bisa bikin yang lebih bagus," katanya.

Sedangkan Budhi Santoso dari Tempo TV lebih banyak membahas masalah teknik editing gambar, teknis pembuatan video pembelajaran, syuting hingga kreatif thinking untuk siaran di bidang broadcasting. Para mahasiswa mendapat beragam masukan berharga dari para praktisi guna memperbaiki materi video yang mereka buat.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement