Selasa 27 Dec 2022 08:08 WIB

3 Lumba-Lumba Irrawaddy Mati dalam 10 Hari di Kamboja

WWF mengatakan 11 lumba-lumba telah mati pada 2022.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikan lumba-lumba Irrawaddy
Ikan lumba-lumba Irrawaddy

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Sebanyak tiga lumba-lumba air tawar Irrawaddy yang terancam punah telah mati dalam kurun waktu 10 hari. Kondisi ini memicu mengkhawatirkan para konservasionis di Kamboja.

World Wildlife Fund (WWF) menyatakan pada Senin (26/12/2022), kematian lumba-lumba sehat ketiga dalam periode singkat menunjukkan situasi yang semakin mengkhawatirkan. Perlu penegakan hukum yang intensif segera dilakukan untuk menjaga habitat lumba-lumba.

Baca Juga

WWF mengatakan, tubuh lumba-lumba betina sehat yang diperkirakan berusia antara tujuh dan 10 tahun ditemukan mengambang di sungai di timur provinsi Kratie pada Sabtu (24/12/2022). Pemeriksaan bangkainya menunjukkan bahwa lumba-lumba dengan panjang 196 sentimeter dan berat 93 kilogram telah dikaitkan dan dibungkus dengan tali pancing yang kusut.

Kematian lumba-lumba Irrawaddy terbaru menyoroti perlunya penegakan hukum untuk membantu menyelamatkan spesies juga dikenal sebagai lumba-lumba Sungai Mekong.

Direktur WWF Kamboja Seng Teak mengatakan, tanpa tindakan segera peningkatan aktivitas penangkapan ikan ilegal baru-baru ini di kawasan konservasi lumba-lumba akan menghancurkan populasi dari saudara Pesut Mahakam yang ditemukan di  Kalimantan Timur itu. Teak juga menganjurkan peningkatan patroli siang dan malam untuk melindungi lumba-lumba yang tersisa di kawasan konservasi.

Sensus pertama lumba-lumba Irrawaddy di Kamboja pada 1997 memperkirakan total populasinya sekitar 200 ekor. Pada 2020, populasinya diperkirakan turun menjadi 89 ekor. WWF mengatakan 11 lumba-lumba telah mati pada 2022, sehingga jumlah kematian menjadi 29 dalam tiga tahun terakhir.

Lumba-lumba Irrawaddy diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature. Pejabat satwa liar Kamboja mengumumkan pada Februari, kematian lumba-lumba Irrawaddy terakhir yang diketahui dalam populasi di bentangan Sungai Mekong lebih jauh ke hulu, yang tampaknya disebabkan oleh terjerat jaring ikan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement