REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Versi situs web media sosial Twitter tampaknya tidak aktif untuk pengguna di seluruh dunia pada Rabu (28/12/2022) sore. Menurut Downdetector, yang melacak pemadaman situs web di seluruh dunia, situs web Twitter tidak dapat diakses oleh pengguna di Amerika Serikat (AS) dan di tempat lain, termasuk Kanada, Argentina, Inggris, dan Jerman.
Saat mengunjungi Twitter web, muncul tulisan: “Ada yang salah, tapi jangan khawatir-itu bukan salahmu. Ayo coba lagi.”
Twitter versi iPhone dan Android tampaknya masih berfungsi. Dilansir dari SF Gate, Kamis (29/12/2022), penyebab gangguan Twitter ini tidak jelas.
Elon Musk mengambil alih situs tersebut pada akhir Oktober. Twitter tidak lagi memiliki departemen komunikasi.
Dilansir dari The Independent, beberapa pengguna melaporkan mengalami masalah dengan versi desktop platform. Sementara pengguna lain melaporkan kesulitan dengan TweetDeck terkait masalah gangguan Twitter ini.
“Twitter mengalami gangguan internasional yang memengaruhi aplikasi dan fitur seluler termasuk notifikasi; insiden yang tidak terkait dengan gangguan atau pemfilteran internet tingkat negara,” tweetnya.
Aaron Rupar, jurnalis terkemuka yang dilarang sementara dari Twitter oleh Musk, dengan cepat mengolok-olok situasi tersebut.
“Twitter adalah Southwest Airlines of Truth Socials,” tweetnya bersama dengan gambar mobil Tesla yang terbakar.
Pengguna Twitter lainnya juga mengolok-olok miliarder tersebut, yang dengan enggan mengambil alih perusahaan dalam kesepakatan 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 694,7 triliun pada Oktober.
“Wah, siapa yang mengira bahwa memecat 75 persen staf yang menyatukannya akan menjadi hal yang buruk? Maksudku, selain SEMUA ORANG?” tweet satu pengguna.