REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal minggu lalu, Twitter telah menghapus fitur pencegahan bunuh diri atas perintah CEO baru Twitter Elon Musk. Setelah diprotes, Twitter akhirnya mengembalikan fitur tersebut.
Sebelumnya Kepala kepercayaan dan keamanan Twitter, Ella Irwin mengatakan bahwa penghapusan tersebut hanya sementara. “Kami telah memperbaiki dan memperbarui, kami berharap untuk memulihkannya kembali minggu depan,” kata dia berbicara pada Reuters dilansir dari Engadget ada Senin (26/12/2022).
Pada Sabtu (24/12/2022) pagi, Musk membantah Twitter pernah menghapus fitur tersebut. “Pesannya sebenarnya masih sampai. Ini adalah berita palsu,” tulis Musk.
Selanjutnya, Irwin mengatakan Twitter berencana untuk mengadopsi pendekatan yang digunakan oleh Google.
Hilangnya spanduk #ThereIsHelp, meski hanya sesaat, menimbulkan kritik terhadap Twitter dari beberapa pendukung keamanan konsumen. Mantan anggota dewan kepercayaan dan Keamanan Twitter, Eirliani Abdul Rahman mengatakan bahwa dia menemukan peristiwa itu "sangat membingungkan dan sangat mengganggu."
Rahman juga menunjukkan bahwa perusahaan biasanya mengerjakan fitur keselamatan “secara paralel”, meninggalkan fitur yang sudah ada sebelum menggantinya.