Jumat 13 Jan 2023 16:24 WIB

Warganet Bagikan Video Nasi Padang Terkontaminasi, Mengapa Belatung Bisa Ada di Makanan?

Chef Yuda Bustara berikan rekomendasi agar kasus makanan berbelatung tak terulang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Hidangan di rumah makan padang (Ilustrasi). Seorang warganet membagikan video temuan belatung di nasi bungkus yang dibelinya di warung padang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Hidangan di rumah makan padang (Ilustrasi). Seorang warganet membagikan video temuan belatung di nasi bungkus yang dibelinya di warung padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warganet membagikan pengalamannya yang tak sengaja memakan belatung saat menyantap nasi padang. Dalam unggahan videonya di media sosial, warganet tersebut mengaku baru menyadari keberadaan belatung saat makanan sudah hampir habis.

Itu bukan kasus pertama yang ramai di media sosial. Lantas, mengapa belatung bisa ada di makanan?

Baca Juga

Chef Yuda Bustara menjelaskan bahwa makanan yang berbelatung biasanya disebabkan penyimpanan yang tidak tepat, seperti tidak tertutup rapat dan suhunya tidak sesuai. Itu kemudian memicu lalat dan serangga lainnya hinggap di makanan.

Saat hinggap, lalat atau serangga lainnya dapat saja meletakkan telurnya. Dalam 24 jam, telur itu akan menetas menjadi larva alias belatung yang kemudian bisa saja termakan.

"Supaya tidak didatangi lalat, makanan bisa ditutup rapat atau disimpan di kulkas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/1/2023).

Menurut chef Yuda, makanan yang sudah kepalang dihinggapi lalat sebetulnya masih bisa dikonsumsi. Namun, agar aman dan terhindar dari penyakit, ia menyarankan untuk memanaskan kembali makanan tersebut.

"Kalau dipanaskan kembali bisa, tapi pastikan dipanaskan di titik didih agar semua bakterinya mati," kata Yudha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement