REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR, Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan keprihatinannya atas terjadinya penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Aboe menyampaikan bahwa ancaman terhadap lembaga keagamaan seperti MUI akan memicu kekhawatiran di tengah masyarakat.
"Saya turut prihatin dengan adanya penembakan di Kantor MUI, hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Kita harus menjaga lembaga keagamaan agar tetap terlindungi dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Aboe dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/4).
Selain itu, Aboe juga meminta aparat penegak hukum untuk segera mengungkap fakta yang terjadi. Ia menyatakan bahwa kematian pelaku setelah menjalankan aksinya membawa banyak pertanyaan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penjelasan secara jelas dan terperinci dari aparat kepolisian dibutuhkan untuk menghindari spekulasi dan penyebaran berita bohong.
"Saya mengajak kepada semua pihak untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan statemen yang masih bersifat spekulatif. Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari Polri, sehingga adanya rilis resmi dari polri akan dapat menghindarkan adanya berita yang simpang siur," kata Aboe.
Kemudian Aboe juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di tengah masyarakat. Dia berharap penegakan hukum dapat dilakukan dengan tegas dan adil agar masyarakat merasa tenang dan terlindungi. Karena itu dia mendukung penuh terhadap upaya aparat kepolisian untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terkait penembakan di Kantor MUI.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berita yang belum terverifikasi kebenarannya," ajak Aboe.