Rabu 06 Dec 2023 19:25 WIB

‘Atasi Krisis Iklim Membutuhkan Solusi yang Sistemik’

Rubby menyoroti bagaimana krisis iklim juga harus menggunakan lensa keadilan.

Red: Fernan Rahadi
Co-Founder Aktivasia, Rubby Emir (kanan) saat mengisi materi di depan para peserta event Bengkel Hijrah Iklim (BHI) 2.0 di Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Co-Founder Aktivasia, Rubby Emir (kanan) saat mengisi materi di depan para peserta event Bengkel Hijrah Iklim (BHI) 2.0 di Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Krisis iklim kian menjadi ancaman nyata bagi bumi dan seisinya. Akan tetapi, masih banyak orang yang melihat krisis tersebut sebagai sesuatu yang parsial, bukan sistemik.

"Padahal krisis iklim itu adalah sesuatu yang sistemik, bukan parsial. Jika masalahnya sistemik maka orientasi solusi juga harus sistemik," ujar aktivis sekaligus Co-Founder Aktivasia, Rubby Emir, di sela-sela event Bengkel Hijrah Iklim (BHI) 2.0 di Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).

Rubby tidak ingin menyepelekan berbagai macam gerakan yang bersifat parsial seperti pilah sampah, zero waste, dan sebagainya mengingat gerakan-gerakan tersebut juga turut berkontribusi terhadap permasalahan iklim. 

"Akan tetapi (solusi iklim-Red) akan lebih baik jika dilakukan secara masif, terorganisir, dan dilakukan oleh banyak orang," kata Rubby yang bertindak sebagai pemateri pada event tersebut.