REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangladesh dan India bersiap menghadapi topan Remal pada Ahad (26/5/2024), ketika badai dengan kecepatan angin hingga 120 km/jam ini diperkirakan akan melanda dalam semalam. Kantor cuaca Bangladesh menaikkan sinyal bahaya badai ke level 10, level tertinggi, untuk dua pelabuhan dan sembilan distrik pesisir.
Petugas juga mengumumkan peringatan melalui pengeras suara dan mulai mengevakuasi masyarakat dari daerah pesisir. "Hampir 60 ribu orang telah dievakuasi ke tempat penampungan sejak pagi," kata Mijanur Rahman, kepala tim penanggulangan bencana Bangladesh seperti dilansir Reuters, Senin (27/5/2024).
Pesisir dataran rendah Bangladesh dan India, dua negara tetangga di Asia Selatan, sering mengalami badai besar dalam beberapa tahun terakhir. Topan Yaas pada tahun 2021 misalnya, menyebabkan lebih dari 50 ribu orang kehilangan tempat tinggal dan menewaskan setidaknya satu orang. Guna mengantisipasi topan pertama tahun ini yakni topan Remal, Menteri Negara Urusan Penanggulangan Bencana dan Bantuan, Mohibbur Rahman, mengatakan bahwa Bangladesh telah mendirikan hampir 8.000 tempat penampungan siklon dan memobilisasi 78 ribu sukarelawan.
Begitu pula India telah mengerahkan pasukan bantuan bencana di negara bagian timur Benggala Barat. Penerbangan telah ditangguhkan di kota metropolitan utama Kolkata.