Rabu 14 Aug 2024 10:27 WIB

Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Kemajuan Signifikan Menuju Transisi Energi

Negara-negara didorong mengurangi subsidi bahan bakar fosil.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Teknisi memeriksa solar panel pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Teknisi memeriksa solar panel pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam laporan "Fostering Effective Energy Transition" yang dirilis World Economic Forum pada Juni 2024, Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang membuat kemajuan penting dalam perjalanan menuju transisi energi. WEF mencatat Australia, Cina, Indonesia, Brasil dan Kanada merupakan negara-negara yang meraih kemajuan penting.

WEF mengatakan Undang-undang Perubahan Iklim 2022 memperkuat komitmen politik Australia pada transisi energi berkelanjutan. Undang-undang itu juga meningkatkan dimensi ketahanan energi dengan mengurangi impor bahan bakar. Sementara Cina menjadi pemain utama dalam manufaktur teknologi energi bersih dan berhasil meningkatkan kapasitas kendaraan energi terbarukan dalam negeri serta kemajuan signifikan dalam penerapan pembangkit listrik tenaga surya.

Baca Juga

"Indonesia meningkatkan akses energi, terutama di daerah pedesaan, mencapai akses 98 persen pada tahun 2023, peningkatan dibandingkan 93 persen pada tahun 2022," kata WEF dalam laporan tersebut.

Sistem Perdagangan Emisi Kanada pada tahun 2021 memungkinkan beberapa teknologi baru dikomersialisasi seperti hidrogen bersih dan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) atau Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.