Ahad 29 Sep 2024 23:12 WIB

Korsel, China, dan Jepang Bahas Perjanjian Pengurangan Polusi Plastik

Ketiga negara sepakat mengambil bagian mengurangi polusi plastik.

Plastik (ilustrasi). Pemerintah Korea Selatan bersama China dan Jepang sepakat bekerja lebih erat untuk menyelesaikan perundingan instrumen polusi plastik.
Foto: www.pixabay.com
Plastik (ilustrasi). Pemerintah Korea Selatan bersama China dan Jepang sepakat bekerja lebih erat untuk menyelesaikan perundingan instrumen polusi plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengatakan negaranya bersama China dan Jepang sepakat bekerja lebih erat untuk menyelesaikan perundingan instrumen polusi plastik yang mengikat secara internasional.

“Ketiga negara sepakat untuk secara aktif mengambil bagian dalam negosiasi pengurangan polusi plastik yang akan berlangsung pada November di Busan untuk mencapai kemajuan nyata,” kata Menteri Lingkungan Hidup Kim Wan-sup saat konferensi pers, Ahad (29/9/2024).

Baca Juga

Komitmen tersebut dibuat setelah para menteri dari ketiga negara tersebut mengadakan pertemuan tingkat menteri selama dua hari di pulau resor Jeju di Korea Selatan pada Sabtu untuk membahas cara-cara meningkatkan kerja sama trilateral dalam berbagai tantangan lingkungan, termasuk polusi plastik, perubahan iklim, dan debu kuning. Putaran kelima dan terakhir pertemuan Komite Negosiasi Antarpemerintah (INC) PBB mengenai polusi plastik dijadwalkan akan diadakan di kota pelabuhan bagian selatan Busan pada bulan November yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang mengikat secara hukum internasional mengenai polusi plastik.

Ketiga negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam mengurangi tingkat debu kuning, khususnya melalui kemitraan dengan Mongolia. Di sela-sela pertemuan, Menteri Kim mengadakan pembicaraan empat mata dengan rekannya dari China, Huang Runqiu, dan Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Ito Shintaro.

Dalam pertemuan dengan Ito, Kim meminta konsultasi lanjutan antara kedua negara mengenai pembuangan air terkontaminasi yang dilakukan Jepang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang lumpuh. Sedangkan China meminta pihak Jepang untuk segera membentuk sistem pemantauan internasional untuk meredakan kekhawatiran, kata para pejabat.

 

sumber : Antara/Yonhap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement