Rabu 09 Oct 2024 14:30 WIB

Emisi Karbon Sektor Energi Diperkirakan Segera Mencapai Puncaknya

Target menahan kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat celsius semakin sulit.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan konsultasi DNV melaporkan puncak emisi karbon dioksida dari sektor energi tampaknya akan terjadi tahun ini. Sebagian penyebabnya adalah karena turunnya biaya energi surya dan baterai yang mendorong turunnya penggunaan bahan bakar minyak dan batu bara.

"PV surya dan baterai mendorong transisi energi, tumbuh lebih cepat dari yang kami perkirakan sebelumnya," kata Chief Executive Officer DNV Remi Eriksen, Rabu (9/10/2024).

"Emisi yang mencapai puncaknya merupakan tonggak sejarah bagi umat manusia. Namun, kini kita harus fokus pada seberapa cepat emisi menurun dan menggunakan perangkat yang tersedia untuk mempercepat transisi energi," tambahnya.

Pakar dan ilmuwan iklim mengatakan lonjakan gas emisi karbon dioksida yang memecahkan rekor tahun lalu mengakibatkan target menahan suhu di bawah 1,5 derajat Celsius dari masa-pra industri semakin sulit dicapai. DNV mengatakan meski emisi sampai puncaknya tahun ini, akumulasi dan lambat penurunannya dapat mengakibatkan suhu mencapai 2,2 derajat Celsius lebih hangat pada abad ini.

Pemasangan panel surya dan baterainya mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, pemasangan panel surya baru melonjak hingga 80 persen hingga mencapai 400 gigawatt dan di banyak wilayah biayanya menjadi lebih murah dari batu bara.

Harga baterainya juga turun, hingga listrik 24 jam dari energi surya dan penyimpanannya lebih mudah diakses. Harga baterai turun hingga 14 persen tahun lalu dan diperkirakan terus turun.

Hal ini dapat menurunkan harga kendaraan listrik. Cina masih menjadi konsumen batu bara dan penghasil polusi karbon dioksida terbesar di dunia. Namun juga menyumbang 58 persen pemasangan panel surya dan 63 persen pembelian mobil listrik di seluruh dunia tahun lalu.

Ketergantungan pada bahan bakar fosil diperkirakan terus turun ketika pemasangan panel surya dan turbin angin semakin banyak dilakukan. Dalam laporan prospek energi tahun ini, perusahaan minyak dan gas BP juga memperkirakan puncak emisi CO2 dari sektor energi akan terjadi pada pertengahan dekade ini.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement