REPUBLIKA.CO.ID, TAMPA -- Jutaan orang yang tinggal di sepanjang Pantai Teluk Florida diperintahkan melakukan evakuasi saat Badai Milton menerjang. Namun gajah Afrika, flamingo Karabia, kuda nil kerdil dan sekitar 1.000 hewan lainnya bertahan di Kebun Binatang Tampa.
Direktur program satwa di Kebun Binatang Tampa Tiffany Burns mengatakan bagi banyak hewan badai artinya mereka harus meninggalkan kehidupan nyaman. Tapi mereka tidak perlu meninggalkan Kebun Binatang Tampa yang seluas 28 hektar meski mereka harus pindah ke zona evakuasi.
Beberapa hewan harus berbagi kandang atau menunggu cuaca buruk di dalam peti yang terselip di selusin bangunan tahan badai di kebun binatang ini. Sejumlah hewan bertahan di habitat mereka. Sebagian besar aligator hanya tertidur di bawah kolam mereka, tak terganggu amukan Badai Milton. "Tidak ada yang mengganggu mereka," kata Burns, Kamis (11/10/2024).
Walaupun pemantau cuaca menyebut Badai Milton sebagai bencana dan berpotensi mematikan. Burns mengatakan tidak perlu menempatkan para satwa ke truk pengangkut dan membawa mereka ke kebun binatang lain.
"Kami berada di Florida, kami tahu badai, masalahnya hanya pada seberapa besar badai yang kami hadapi dan bagaimana cara menanggapinya," kata Burns.
Ia menambahkan Kebun Binatang Tampa tidak mengalami kerusakan saat Badai Helene menerjang Teluk Pantai Florida dua pekan yang lalu. Burns mengatakan sepanjang pengetahuannya kebun binatang itu tidak pernah diterjang langsung badai sejak berdiri tahun 1930-an.
Milton mendarat di Florida sebagai badai Kategori 3 di Siesta Key, sebelah selatan Kebun Binatang Tampa di Lowry Park dekat pusat kota Tampa. Burns mengatakan penjaga kebun binatang sudah menggiring semua satwa pada Selasa (8/10/2024).
Flamingo Karibia yang membutuhkan perawatan ekstra digiring ke jalur terpal yang membawa mereka ke truk angkut yang membawa mereka ke sebuah lumbung. Gajah dan jerapah mendapatkan jerami dan air ekstra untuk berjaga-jaga bila kandang mereka terhalang puing-puing.
Dokter hewan dan penjaga tambahan ikut bertahan bersama penjaga kebun binatang dan para satwa selama badai menerjang. Kebun binatang itu memiliki generator dan bahan bakarnya serta makanan ekstra bagi semua hewan sebagai langkah pencegahan bila listrik padam dan akses kebun binatang tertutup.
Burns mengatakan setiap spesies berperilaku berbeda-beda terhadap badai besar. Ia mengatakan kawanan burung macaw yakni burung beo ekor panjang, bisa gelisah dan membutuhkan ranting-ranting tambahan untuk dikunyah dan dicabik-cabik. Mereka juga ditempatkan di ruangan yang aman di mana mereka bebas terbang dan bertengger.
Burns menambahkan beberapa orangutan akan bersembunyi di balik selimut, sementara beberapa lainnya bermain seperti biasa. Bayi satwa akan merasa aman berada di samping induknya. Burung hantu dan armadillo menyukai peti saat badai, memberi mereka perasaan aman seperti bersembunyi di dalam gua.
“Hewan-hewan kami benar-benar tangguh,selama bertahun-tahun mereka terus membuat kami takjub. Dan tim kami sangat hebat dalam mengidentifikasi hewan yang membutuhkan perawatan ekstra, kami benar-benar berusaha meminimalkan stres mereka," kata Burns.