REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Sekjen PBB António Guterres di Rio de Janeiro, Brasil, Ahad (17/11/2024), menyampaikan upaya keras Indonesia dalam menggarap energi terbarukan yang ramah lingkungan. Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto menyikapi perubahan iklim sebagai salah satu topik penting yang dibahas di dalam Forum G20 Rio de Janeiro, Brasil.
"Kami sudah mengembangkan teknologi pembuatan solar dari tanaman, dari sawit. Kami juga mengembangkan teknologi untuk memproduksi bensin dari sawit," kata Presiden dikutip dari laman Youtube Prabowo Subianto, Senin (18/11/20240.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen PBB menyatakan bahwa Indonesia dianggap sebagai negara yang berhasil memainkan peran penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) guna mempersiapkan reformasi di masa depan. “Peran Indonesia, yang kini menjadi mitra internasional yang sangat penting, sangat penting bagi kami dalam upaya mewujudkan lebih banyak keadilan, kesetaraan, dan lebih banyak kapasitas dalam mendukung negara-negara berkembang yang masih mengalami krisis,” ujar Guterres kepada Prabowo.
Seperti diketahui, negara-negara G20 menyumbang lebih dari 77 persen emisi global dan 85 persen ekonomi global, sehingga mereka memiliki peran yang menentukan dalam kemampuan dunia untuk memenuhi perjanjian Paris dalam mencegah kenaikan suhu global lebih dari 1,5 Celcius.
G20 Brasil turut membahas sub-topik penting seperti aksi iklim berkelanjutan dan transisi energi yang adil dan inklusif. Sebelumnya, pembahasan terkait perubahan iklim juga digelar dengan melibatkan kelompok pakar dalam memberikan penilaian dan wawasan independen mengenai topik-topik yang dipilih untuk dibahas dalam TF-CLIMA G20.
Sesi terakhir KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, 18-19 November 2024, turut membahas topik seperti mobilisasi melawan perubahan iklim, keuangan berkelanjutan, dan efisiensi energi.
Dalam pertemuan ini, tampak mendampingi Prabowo yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Dubes Indonesia untuk Brasil Edy Yusop.
Sementara, yang mendampingi Sekjen PBB di antaranya Aguinaldo Baptista Principal Political Affairs Officer, Li Junhua Under Secretary General, Antonio Gutteres UN Secretary General, Silvia Rucks UN Resident Coordinator, Michelle Gyles McDonnough Director Sustainable Development Unit.