Kamis 12 Dec 2024 10:44 WIB

Cuan Dunia Usaha Tergerus Perubahan Iklim

Ada sejumlah sektor yang paling rentan terdampak perubahan iklim.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Truk terjebak banjir di jalan Pantura, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Truk terjebak banjir di jalan Pantura, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA —Organisasi internasional World Economic Forum (WEF) dalam laporannya mengungkapkan bahwa dunia usaha akan kehilangan 7 persen pendapatan tahunannya pada tahun 2035 karena meningkatnya dampak perubahan iklim. Menurut WEF, industri-industri seperti telekomunikasi, utilitas, dan energi menjadi sektor paling rentan terdampak perubahan iklim.

Dikutip dari Anadolu Agency, dalam laporan yang dirilis pada Rabu (11/12/2024), WEF memperingatkan ditundanya upaya mengatasi risiko perubahan iklim dapat memicu disrupsi serupa yang ditimbulkan pandemi Covid-19.

Baca Juga

Panas ekstrem dan bencana terkait iklim lainnya diproyeksikan menghilangkan aset tahunan tetap perusahaan-perusahaan terdaftar di bursa saham hingga 560 sampai 610 miliar dolar AS. WEF menambahkan perusahaan di sektor-sektor padat energi juga menghadapi tantangan dari regulasi yang semakin ketat.

Laporan ini menggarisbawahi bahwa untuk setiap dolar AS yang digunakan untuk adaptasi perubahan iklim saat ini dapat mencegah kerugian sebesar 19 dolar AS.

WEF memprediksi pasar hijau diperkirakan berkembang dari 5 triliun dolar AS tahun ini menjadi 14 triliun dolar AS pada tahun 2030. Pertumbuhan paling signifikan diperkirakan terjadi pada industri energi alternatif, transportasi berkelanjutan, dan produk ramah lingkungan.

Para penggerak awal di sektor-sektor ini diposisikan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, mendorong inovasi dan profitabilitas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

Direktur pelaksana World Economic Forum, Kim Huay Neo mengatakan bisnis dapat berkembang sambil melindungi ekosistem dan mendukung masyarakat dengan secara sistematis mengatasi risiko terkait iklim.

Dalam laporannya, WEF juga mendesak negara-negara segera mengambil tindakan dalam menanggulangi perubahan iklim. Para ilmuwan terkemuka memperingatkan terkait adanya risiko titik kritis yang akan segera terjadi pada sistem bumi, seperti lapisan es dan arus laut.

WEF menjalankan berbagai inisiatif dan proyek yang berfokus pada isu-isu seperti perubahan iklim, teknologi, kesehatan, dan pembangunan ekonomi. Organisasi ini juga menerbitkan laporan tahunan, seperti "Global Competitiveness Report" dan "Global Risks Report," yang memberikan analisis mendalam tentang kondisi ekonomi dan risiko global.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement