Jumat 28 Feb 2025 20:00 WIB

BNI Genjot Portofolio Hijau, Salurkan Rp 73,4 Triliun Sepanjang 2024

Kredit hijau BNI tersebar ke berbagai sektor.

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Satria K Yudha
BNI mencatatkan portofolio hijau senilai Rp 73,4 triliun sepanjang 2024.
Foto: BNI
BNI mencatatkan portofolio hijau senilai Rp 73,4 triliun sepanjang 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memperkuat komitmennya dalam mendukung keuangan berkelanjutan. Sepanjang 2024, BNI mencatatkan portofolio hijau senilai Rp 73,4 triliun, melampaui target Rp 71,2 triliun dan mencakup 9,6 persen dari total kredit bank.  

Menurut Laporan Keberlanjutan BNI 2024 dari keterbukaan informasi BEI, kredit hijau BNI tersebar ke berbagai sektor, termasuk energi baru terbarukan (EBT) sebesar Rp 13,0 triliun, transportasi ramah lingkungan Rp 2,3 triliun, serta pengelolaan sumber daya alam dan lahan berkelanjutan Rp 32,4 triliun. 

Baca Juga

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menegaskan, BNI terus memperluas portofolio pembiayaan berkelanjutan dengan fokus pada green loan, Sustainability Linked Loan (SLL), dan green bond

Melalui SLL, BNI mendukung debitur yang mencapai target keberlanjutan dengan memberikan insentif pembiayaan. Selain itu, BNI juga memperkuat pengelolaan green bond, yang semakin berkembang sebagai instrumen untuk mendanai proyek-proyek berwawasan lingkungan.

"Upaya ini mendorong transisi debitur menuju energi bersih dan keberlanjutan, termasuk bagi perusahaan kecil dan menengah yang belum menerapkan praktik ramah lingkungan,” kata Royke dalam laporan tersebut dikutip pada Jumat (28/2/2025).

BNI juga telah merealisasikan 87,3 persen dana dari penerbitan obligasi hijau (green bond), yang dialokasikan untuk lima sektor utama, yakni energi terbarukan, pengolahan sampah menjadi energi, transportasi ramah lingkungan, gedung berwawasan lingkungan, serta penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dari sisi keuangan, pendapatan operasional BNI sepanjang 2024 mencapai Rp 64,5 triliun, naik 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba bersih bank juga meningkat 2,7 persen menjadi Rp 21,5 triliun. BNI menyatakan akan terus memperkuat ekspansi kredit hijau dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung implementasi Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh produk dan layanan kami berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Royke.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement