Selasa 30 Mar 2010 04:22 WIB

KSN Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto
PSSI
PSSI

MALANG--'Dua hari untuk masa depan'. Kalimat ini cukup tepat untuk menggambarkan Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang digelar di Malang 30-31 Maret ini. Sekitar 500 stakeholder sepak bola akan membahas sepak bola Indonesia yang minim prestasi.

Wakil Ketua Umum I KONI, Hendardji Supandji, mengatakan, KSN akan menjadi ajang pembenahan secara menyeluruh atas berbagai kemelut yang terjadi di tubuh PSSI. Namun Hendardji yang juga Ketua Komisi A bidang organisasi KSN, melihat adanya indikasi perlawanan dari PSSI.

Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, terlihat melakukan berbagai manuver jelang KSN. Hendardji mengaku heran atas berbagai manuver ini. Ia menilai ada resistensi dari PSSI atas KSN.

"PSSI sepertinya sudah memasang tameng untuk mempertahankan Nurdin Halid dan mencegah terjadinya reformasi di tubuh PSSI. Padahal, KSN justru digulirkan untuk memajukan sepak bola Indonesia yang terus terpuruk. Kami tidak boleh menyerah menghadapi perlawanan itu," tegasnya saat dihubungi wartawan, Senin (29/3).

Manajer Sriwijaya FC Palembang, Hendri Zainuddin, yang dihubungi terpisah menyatakan, pemilik hak suara di PSSI bungkam akibat tidak adanya perlindungan dari pemerintah. Mereka lebih memilih bermain aman dengan mendukung Nurdin ketimbang melontarkan kritik.

"Seharusnya, pemerintah bersikap proaktif melindungi dan mengamankan para pemilik hak suara yang ingin bersikap kritis terhadap PSSI. Saya melihat itu tidak dilakukan oleh pemerintah," cetus Hendri.

Sementara itu, sejumlah pihak yang kontra terhadap kepengurusan PSSI juga merapatkan barisan jelang KSN. Mereka melakukan rapat di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Ini diungkapkan Wakil Ketua Bidang Organisasi Pengprov PSSI Probolinggo, Hengky Widodo.

Pihaknya menawarkan dua opsi bagi Nurdin. Pertama, Nurdin harus mengundurkan diri paling lambat satu bulan ke depan . Jika menolak, pemerintah harus mengambilalih. Kedua, rekomendasi dari Rembuk Sepak Bola Nasional (RSN) di Surabaya merupakan barang usang yang seharusnya telah dilakukan Nurdin selama tujuh tahun masa kepemimpinannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement