BANDUNG--Arsitek Persib Bandung, Jaya Hartono, akhirnya secara resmi mengundurkan diri dari klub berjuluk 'Pangeran Biru' itu. Jaya tak akan lagi mengomandani Nova Arianto dan kawan-kawan dalam laga pertama Piala Indonesia 2010 di Karawang.
Hengkangnya Pelatih Kepala Persib itu banyak disayangkan berbagai pihak. Namun Jaya sudah bertekad bulan keluar dari tim tersebut. Surat pengunduran resmi kepada Manajemen Persib Bandung Bermartabat diserahkan Jumat (15/4).
Dalam jumpa persnya di Stadion Persib Jl A Yani Bandung, Jumat (16/4), Jaya menyampaikan alasan mengapa dirinya mundur dari Persib. Dengan wajah yang muram, ia mengaku tak kuat dengan berbagai tekanan bahkan caci maki dari berbagai pihak. ’’Saya mundur karena sudah tidak nyaman lagi saat melatih. Banyak tekanan, baik dari bobotoh maupun masyarakat umum. Padahal saya selama ini sudah maksimal,’’kata dia.
Alasan lainnya, kata Jaya, ia merasa tidak nyaman ketika ada spanduk yang menyinggung dirinya terpasang di Stadion Persib. Pemasangan spanduk seperti itu, imbuh dia, bukan satu dua kali saja. ‘’Saya juga merasa terkekan dengan pernyataan-pernyataan bobotoh di media massa. Sebagai manusia biasa saya juga punya kekurangan,’’ jelas Jaya yang belum memiliki rencana ke depan setelah hengkang dari Persib.
Jaya mengaku keputusannya tersebut dengan berbagai pertimbangan yang matang. Ia menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Jawa Barat karena tak bisa membawa Persib menjadi juara dalam Liga Indonesia tahun ini. Meski resmi mundur menangani Persib, ia meminta agar para pemain tetap eksis, konsisten, dan berprestasi dalam kompetisi di masa mendatang. ‘’Saya yakin Persib memiliki peluang untuk lebih baik lagi di masa depan,’’ tegasnya.
Manajer Tim Persib Bandung, H Umuh Muhtar, mengaku sangat terpukul dengan mundurnya Jaya. Ia mengakui, pada Kamis siang ditelepon Jaya. Dalam percakapan tersebut, Jaya menyampaikan niatnya mundur dari Persib. ‘’Sebenarnya sangat saya sayangkan. Tapi keputusan itu tak bisa kita tahan,’’ kata dia.
Umuh menambahkan, untuk mengisi kekosongan posisi pelatih kepala, pihaknya sudah mempersiapkan Robby Darwis untuk sementara waktu. Robby, kata dia, dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin tim Persib. ‘’Untuk jangka pendek kami akan menempatkan Robby yang selama ini posisinya sebagai asisten pelatih,’’ujar dia.
Dikatakan Umuh, mundurnya Jaya sedikit banyak akan mempengaruhi mental para pemain. Namun hal itu tidak akan berlangsung lama. Sebab, para pemain terus mendapat dorongan moril baik dari manajemen maupun berbagai pihak. ‘’Ada pengaruh, tapi tak akan lama,’’ imbuh dia.
Sementara, Robby mengaku siap mengembang amanat tersebut. Untuk tahap pertama, imbuh dia, akan dilakukan konsolidasi para pemain. Ia berharap konsolidasi tersebut bisa memotivasi mental para pemain. ‘’Saya siap menjalankan amanah tersebut,’’ jamin mantan pemain bintang Persib ini.