"Akan ada sebuah kartu merah di game nanti," demikian prediksi pelatih Bayern Muenchen, Louis Van Gaal, sebelum timnya menghadapi Lyon di leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis (22/4) dini hari WIB. Saat itu, Van Gaal pasti berpikir kartu merah bakal diberikan kepada salah seorang pemain Lyon.
Prediksi Van Gaal tentang kartu merah benar. Wasit Roberto Rosetti memang mengeluarkan kartu merah di laga yang dipimpinnya ini. Namun bukan satu seperti ucapan Van Gaal, tapi dua. Satu kartu merah diacungkan pada bek Lyon, Jeremy Toulalan. Malangnya, satu kartu lain diberikan kepada Franck Ribery, pemain andalan Muenchen di laga ini.
Ribery harus meninggalkan lapangan Allianz Arena di menit ke-38 setelah Rosetti mengacungkan kartu merah kepadanya. Ia dianggap melakukan pelanggaran berbahaya dengan menginjak striker Lyon, Lisandro Lopez.
Scarface, julukannya, hanya bisa melangkah gontai, berjalan pelan menapaki lorong menuju ruang ganti pemain. Ia tidak berlama-lama di sana. Ribery juga tidak menyaksikan rekan-rekannya berjuang meraih kemenangan. Ia langsung menuju mobil dan pulang ditemani isterinya, Wahiba. Sang isteri datang ke stadion untuk memberi dukungan kepada Ribery yang tengah melewati pekan yang berat.
Ribery diterpa sejumlah masalah belakangan ini. Pertama, ia harus berjuang mengatasi gangguan betis saat timnya menggulung Hannover 7-0 di lanjutan Bundesliga, pekan lalu. Ujian ini berhasil dilewati, namun masalah berikutnya sudah menanti.
Media mengungkap skandal pemain timnas Prancis dengan wanita panggilan di bawah umur yang melibatkan namanya. Walau berstatus sebagai saksi, Ribery tetap mendapat sorotan karena dicurigai ikut terlibat. Manajemen Muenchen bahkan sampai perlu menjauhkannya dari media untuk membuatnya tetap fokus di laga ini.
Namun Ribery juga manusia. Pelanggaran kerasnya terhadap Lopez mungkin menjadi salah satu bentuk ungkapan kegalauan hatinya. Apalagi sebelum insiden itu, Ribery merasa dirinya dilanggar namun diacuhkan oleh Rosetti. Kartu merah yang diterimanya merupakan puncak kesialannya pekan ini.
Franz Beckenbauer, legenda hidup sepak bola Jerman, menilai Ribery seharusnya tidak melakukan pelanggaran ini. "Itu pelanggaran bodoh. Ia tidak beruntung wasit berdiri tepat di sebelahnya. Kalau saja ditambah sedikit lagi ketidakberuntungan, lawan bisa mendapatkan cedera serius," kata Beckenbauer.
Ribery dipastikan absen di leg kedua saat Muenchen membutuhkan tenaganya. Bahkan tidak tertutup peluang Ribery tidak bisa bermain di laga final jika UEFA memberikan hukuman tambahan.
Bagusnya, kesialan Ribery tidak bertambah banyak. Pelatih dan rekan-rekannya berdiri di belakangnya setelah pertandingan usai. Muenchen pun unggul 1-0 melalui gol Arjen Robben.
Van Gaal menyebutkan pelanggaran Ribery tidak seharusnya mendapatkan kartu merah. "Wasit mungkin memberinya kartu merah karena ia tidak cepat-cepat menyingkirkan kakinya dari kaki Lisandro," ucap Van Gaal.