MOGADISHU--Sebuah kelompok garis keras Somalia, Hizbul Islam, berjanji untuk mengakhiri era pembajakan kapal yang meresahkan kalangan eksportir yang biasa mengapalkan barang perniagaannya. Kelompok ini berhasil merebut kota pelabuhan dan pusat bajak laut utama di Harardhere beberapa hari sebelumnya.
Somalia merupakan surga bagi para perompak. Tercatat puluhan kapal berhasil dibajak dan dibebaskan dengan sejumlah uang tebusan tahun lalu, termasuk kapal berbendera Singapura dengan awak WNI pertengahan tahun lalu.
"Kehadiran kami di sini akan mengubah citra kota ini yang telah dihancurkan oleh para bandit," kata Sheikh Ahmed Abu Yahya, seorang komandan senior Hizbul Islam. Kelompok ini bertekad menerapkan hukum Islam yang ketat di kota pusat Harardhere, 500 km utara ibukota Mogadishu. "Mulai sekarang, Harardhere adalah salah satu kota Somalia mana syariah Islam akan dilaksanakan."
Puluhan pejuang bersenjata dari kelompok Islam Hizbul sekarang berkemah di Harardhere. Seorang penduduk lokal, Guled Ali, mengatakan pada Africa News bahwa ratusan bajak laut melarikan diri dari kota sebelum Hizbul Islam tiba di Harardhere. "Mereka menggunakan mobil-mobil mewah dan truk untuk mengangkut TV, generator, kasur dan lain-lain," kata Ali.
Harardhere adalah salah satu pusat bajak laut dunia, dimana sedikitnya enam kapal dan lebih dari 90 orang disandera dalam empat bulan ini.