BRUSSELS--Pihak berwenang Belgia menganalisa video yang berisi ancaman untuk menyerang negara itu dan negara Eropa lain jika mereka memberlakukan larangan terhadap cadar seluruh muka, menurut pejabat pemerintah, Kamis. Majelis bawah parlemen Belgia menyetujui sebuah rancangan Undang-Undang pekan lalu yang akan memberlakukan larangan tersebut namun tampaknya tidak akan segera disahkan menjadi sebuah peraturan segara karena pemerintah lumpuh dan parlemen dijadwalkan untuk dibubarkan. Perancis juga mempertimbangkan larangan yang sama.
Sebuah kalimat yang tertulis dalam bahasa Inggris pada sebuah video yang ditayangkan di internet mengatakan: "jika anda melarang burqa, hijab atau cadar ... maka anda akan melihat sebuah siatuasi yang sangat berbahaya di negara anda." Video itu menunjukkan seorang wanita bercadar, beberapa di antaranya bersenjata, pria bersenjata dan anak-anak membawa senjata dan amunisi. Mereka tidak menunjukkan identitasnya.
Mengenakan burqa, hijab atau cadar adalah hak setiap wanita muslim dan pemerintah akan membayar untuk keputusan mereka melarang cadar, menurut video itu. Seorang juru bicara pusat krisis pemerintah, yang menangani ancaman keamanan, mengatakan bahwa mereka telah memberikan informasi kepada badan anti teror Belgia mengenai ancaman potensial itu. "Mereka menganalisa dan kemudian dapat memutuskan upaya yang harus dilakukan," kata juru bicara itu.
Perancis, rumah bagi minoritas muslim terbesar di eropa, berencana untuk menyelenggarakan debat terkait rancangan Undang-Undang dari pertengahan Mei dan melarang seluruh wajah bercadar di tempat-tempat umum dalam beberapa bulan mendatang. Cadar seluruh wajah sangat jarang di Eropa, namun jumlah wanita yang mengenakannya meningkat. Tidak ada data pasti tentang jumlah pastinya namun perkiraan totalnya sekitar 2 ribu di Perancis dan beberapa ratus di Belgia.