Sabtu 08 May 2010 03:48 WIB

Sjahril Djohan: Susno Sedikit Jadi Laki-lakilah

Rep: c01/ Red: Krisman Purwoko
Sjahril Djohan
Sjahril Djohan

JAKARTA--Tersangka kasus tindak pidana korupsi dan pencucian uang, Sjahril Djohan, menyesalkan sikap mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji yang mangkir dari pemanggilan sebagai saksi pada Kamis (6/5) lalu. Menurutnya, ketidakhadiran jendral berbintang tiga itu merupakan bentuk ketakutan yang berlebihan. "Susno supaya sedikit jadi laki-lakilah, yang gentleman kalau dipanggil aparat," ungkap Sjahril kepada wartawan di divisi pembinaan hukum, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/5).

Susno Duadji sendiri menolak hadir dalam pemeriksaan sebagai saksi atas tindak pidana korupsi dalam kasus arwana pada Kamis (6/5) kemarin. Ketika itu kuasa hukum Susno beralasan bahwa surat pemanggilan Polri tidak sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) karena penyidik tidak mencantumkan atas nama tersangka siapa Susno dipanggil sebagai saksi.

Namun Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang balas menyanggah. Menurutnya, dalam KUHAP sendiri menyatakan pemanggilan seseorang sebagai saksi tanpa adanya pencantuman tersangka dibolehkan. Sejauh pemanggilan tersebut menjelaskan perihal kasus apa yang akan dimintai keterangan.

Edward pun menegaskan telah mengirim kembali surat pemanggilan kepada Susno Duadji dengan materi surat yang sama dengan pemanggilan pertama. "Justru pemeriksaan ini untuk menunjukkan tersangka mafia hukum penanganan kasus arwana," jelasnya.

Soal rencana kepergian Susno untuk menemui dirinya di Singapura beberapa waktu lalu, Sjahril membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, ada orang yang menyampaikan pesan Susno untuk bertemu dirinya di Singapura.

Kuasa hukum Sjahril Djohan, Hotma Sitompul, menyatakan ketika itu kliennya didatangi seseorang di Singapura yang merupakan suruhan Susno. "Ketika itu, dia datang untuk bilang bapak jangan pulang ke Indonesia," ucapnya.

Namun saat ditanya apakah dia punya bukti tentang kehadiran orang yang menjadi utusan Susno tersebut, Hotma mengaku tidak mau bicara bukti. Ia pun balas menantang wartawan untuk membuktikan bahwa pernyataannya tersebut adalah bohong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement