REPUBLIKA.CO.ID, OKLAHOMA--Hasil dari ultrasonografi atau USG akan digunakan sebagai senjata emosional terhadap para wanita yang berniat melakukan aborsi di sebuah negara bagian di Amerika serikat.
Sebuah aturan yang dipersiapkan di Oklahoma, AS, mengharuskan tenaga medis untuk memperlihatkan hasil USG dari bayi dalam rahim wanita yang akan melakukan aborsi.
Jika wanita tersebut memalingkan wajah dari layar monitor USG, dokter harus menggambarkan janin secara detil minimal satu jam sebelum pengguguran.
Aturan hukum negara bagian tersebut memperbolehkan wanita untuk melakukan aborsi untuk alasan kesehatan, tapi tidak untuk korban pemerkosaan atau incest.
Rancangan aturan itu memicu protes, sehingga aturan itu ditunda setelah enam hari penundaan untuk mendengar pendapat dari pihak penyelenggara aborsi.
Penyeru anti-aborsi menegaskan, aturan itu akan membuat wanita mempertimbangkan lebih jauh untuk memutuskan. "Aturan itu akan memperlihatkan bayi yang tengah dalam proses perkembangan dan memberi kesempatan ibu untuk merasa terhubung," ujar Carrie Gordon Earl dari lembaga Focus in the Family.
Namun, hal itu ditepis oleh direktur salah satu klinik aborsi di Tulsa yang mengatakan aturan itu sangat mengganggu dan kejam.
Linda Meek mengatakan, pada saat aturan itu diberlakukan maka seluruh pasiennya di Reproductive Services mengalihkan pandangan dari layar monitor. Banyak juga yang berurai air mata, namun tidak ada yang membatalkan niat untuk aborsi.
Sebagian dari aturan di negara bagian lain juga meminta dokter yang akan melakukan aborsi untuk memperlihatkan hasil USG, namun para wanita tersebut diperbolehkan untuk tidak melihat.