Rabu 16 Jun 2010 05:38 WIB

Raden Inten II Embarkasi Haji untuk Lampung

Rep: marsilan yasland/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG - Bandar Udara (Bandara) Raden Intan II, akan menjadi bandara embarkasi haji untuk wilayah Provinsi Lampung. mulai tahun ini.

"Bandara Raden Intan II ini sebagai embarkasi haji dimulai pada Oktober 2010," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Eman Hendrawan kepada wartawan di Bandar Lampung, Selasa (15/6).

Menurut dia, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedang melakukan tahapan penyempurnaan bandara, yakni penambahan landasan pacu dan pelebaran kawasan bandara. Selain itu, di wilayah sekitar bandara, sedang dilakukan pengupasan bukit-bukit yang dapat mengganggu penerbangan.

Mengenai perizinan, Eman mengatakan gubernur, Kementrian Agama Provinsi Lampung , dan Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Lampung, telah melengkapi persyaratan perizinan ke Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Agama di Jakarta. "Bandara Raden Intan II ini, tidak hanya menjadi embarkasi, juga akan menjadi bandara internasional," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk mendukung bandara embarkasi haji, Pemprov juga sedang melakukan pembenahan di area Islamic Centre Rajabasa Bandar Lampung. Menurut dia, selama ini asrama haji Islamic Centre hanya berkapasitas 450 orang, saat menjadi embarkasi haji di Lampung, akan ditingkatkan kapasitas asrama haji menjadi 900 orang, dengan melakukan peningkatan lantai menjadi dua lantai.

Ia menambahkan tidak ada persoalan lagi dalam meningkatkan status Bandara Raden Intan II menjadi embarkasi haji. Saat ini, ungkap dia, ada tiga tahapan yang sedang dilakukan, yakni pembenahan bandara, proses perizinan, dan penyempurnaan Islamic Centre atau asrama haji.

Selama ini, jamaah haji asal Lampung harus menempuh ke asrama haji Pondok Gede, Jakarta, sehari sebelum berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Jamaah haji harus menempuhnya dengan jalan darat. Biaya perjalanan ditanggung jamaah mencapai Rp 650 ribu per jamaah, dan setiap tahunnya meningkat sesuai dengan perkembangan harga beberapa kebutuhan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement