REPUBLIKA.CO.ID,JERUSALEM--Para pemukim Israel terus membangun rumah di Tepi Barat kendatipun ada penghentian sementara proyek-proyek baru yang berakhir akhir tahun ini, kata kelompok pengawas permukiman Peace Now, Kamis. Pihak berwenang tampaknya tidak mengeluarkan izin pembangunan rumah baru sejak awal tahun ini, tetapi kelompok itu mengatakan pihaknya mencatat ada puluhan rumah yang para pemukim mulai bangun, yang melanggar larangan itu.
"Peace Now dalam beberapa bulan belakangan ini mencatat pengurangan besar dalam pembangunan rumah baru, tetapi tidak dihentikan seluruhnya," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. "Para pemukim, bekerja sama dengan pemerintah siap bagi pembekuan pembangunan dan ratusan unit rumah yang disetujui dalam dua bulan menjelang keputusan itu," tambahnya.
"Jika pemerintah tidak akan memperpanjang pembekuan itu September, 10 bulan terakhir ini tidak akan memiliki dampak besar pada perluasan permukiman di wilayah-wilayah itu," katanya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu enggan menyetujui pembekuan 10 bulan pada November lalu setelah berbulan-bulan tekanan AS untuk menghentikan pembangunan permukiman baru, satu tuntutan Palestina bagi dimulainya kembali perundingan perdamaian.
Palestina selalu menolak tindakan itu sebagai tidak memadai karena tidak mencakup Jerusalem yang diduduki dan dicaplok itu, gedung-gedung publik atau proyek-proyek yang telah dikerjakan tapi belum rampung , sementara Washington memuji tindakan itu sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya."Tindakan itu gagal meyakinkan Palestina untuk memulai kembali perundingan langsung dengan Israel yang terhenti Desember 2008 tetapi pada Mei lalu kedua pihak sepakat melakukan perundingan tidak langsung yang dipimpin utusan Timur Tengah AS George Mitchell.
Mitchell menurut rencana akan bertemu dengan para pejabat Israel, Kamis dan para pejabat Palestina, Jumat untuk perundingan tidak langsung putaran terakhir, yang belum menunjukkan kemajuan untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun itu.