REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH Hilmi Aminudin menegaskan komitmen PKS untuk terus bersama menjadi tulang punggung koalisi partai politik pendukung pemerintah bersama Partai Demokrat. Dalam sambutannya saat pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 PKS di Jakarta, Kamis malam, Hilmi mengatakan, ketika berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum lama ini, muncul kembali semangat untuk membangun bangsa Indonesia.
"Bukan saja koalisi permanen, dalam pembicaraan itu ditegaskan bahwa PKS dan Partai Demokrat merupakan tulang punggung koalisi. Karena itu, tulang punggung itu tidak boleh patah. Kalau patah, kaki bisa jadi tak berfungsi, tangan menjadi lemah, dan kepala bisa terkulai," kata Ust. Hilmi pada acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono itu.
Karena itu, lanjut dia, koalisi permanen pendukung pemerintah dibentuk untuk melanjutkan reformasi dan perjuangan reformasi masih panjang. "Misi kami (koalisi) suci, basis formal kita kokoh, dan dengan dasar itu, tak perlu dikhawatirkan koalisi akan jadi kartel politik yang hanya mementingkan kepentingan partai, dan kelompok. Saya tegaskan Setgab (Setkretariat Gabungan) untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.
Karena itu, PKS menegaskan komitmen kebersamaan dalam koalisi. Sebagai wujud kebersamaan, katanya, PKS telah bertekad bersama Presiden Yudhoyono sejak setahun lalu untuk membuat koalisi permanen dalam rangka melanjutkan reformasi. "Sesama hati yang punya komitmen tidak bisa dibendung, meski banyak provokasi dan tantangan. Kadang kita dijauhkan, tapi saya dan presiden tetap tersenyum meski kadang dalam jarak jauh," katanya.
Ia menambahkan, kalimat kebersamaan bukan sekadar taktis dan strategis tapi terpancar dalam iman dan akidah bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara tidak mungkin ditata secara sendiri atau kelompok saja tapi dengan kebersamaan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono hadir membuka Munas ke-2 PKS itu.
Beberapa saat sebelumnya, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam sambutannya juga menegaskan, komitmen PKS untuk tetap bersama dalam koalisi partai pendukung pemerintah untuk memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menegaskan tekad PKS untuk meraih posisi tiga besar pada Pemilu 2014.
"Kita ingin memastikan produktivitas terus meningkat. Pada 1999 PKS mendapat tujuh kursi, pada 2004 mendapat 45 kursi dengan tiga menteri dan pada 2009 dapat 57 kursi dengan empat menteri. PKS saat ini sudah menjadi empat besar kekuatan nasional. Kita berharap ke depan PKS naik kelas menjadi tiga besar, walau tidak tahu nomor berapa," tegasnya yang disambut takbir para peserta Munas.