Sabtu 26 Jun 2010 00:05 WIB

Singapura Kembali Terendam!

Genangan di Bukit Timah Road
Foto: Straits Times
Genangan di Bukit Timah Road

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Hujan lebat pada Jumat pagi memicu banjir bandang di banyak tempat di Singapura dan membuah beberapa pepohonan tumbang. Kekacauan lalu lintas terjadi di banyak ruas jalan di negeri yang bersebelahan dengan Pulau Batam ini.

Polisi Lalu Lintas sibuk mengalihkan arus lalu lintas karena pohon tumbang yang memblokir jalan. Namun karena di ruas yang lain juga terjadi antrean kendaraan, maka kemacetan pun tak terhindarkan.

Otoritas pengelola air Singapura, PUB mengatakan sekitar 100 mm air hujan turun selama satu setengah jam tanpa jeda dari pukul 08.00-09.30. Jumlah curah hujan lebih dari 60 persen dari rata-rata bulanan untuk Juni.

Hujan deras menyebabkan banjir bandang lokal di sejumlah daerah termasuk Bukit Timah Road, Dunearn Road, Thomson Road, dan persimpangan Balestier Road, dan Bandara Old Road. Banjir bandang itu mereda dalam waktu 30 menit, kata pernyataan PUB.

"PUB, Kepolisian Lalu Lintas, dan petugas SCDFditerjunkan untuk memberikan bantuan di daerah yang paling parah terkena dampak," ujar juru bicara PUB. Ia menyarankan agar masyarakat berhati-hati karena banjir bandang masih mungkin terjadi dalam peristiwa badai berat.

Di jantung kota, kemacetan dipicu oleh genangan yang memblokade tiga jalur yang merupakan persimpangan Central Expressway (CTE), Seletar Expressway, dan Ang Mo Kio Avenue 1. Di distrik belanja Orchard Road, sebuah pohon tumbang di dekat stasiun MRT Somerset di Orchard Road, memblokir tiga dari lima jalur.

Banjir juga dilaporkan terjadi di Upper Thomson Road, Sin Ming Road, Bishan, Bukit Timah, Jalan Boon Lay ke arah Corporation Road.

Pekan lalu, banjir membuat aktivitas Orchard Road terhenti. Kejadian dua pekan ini adalah yang terburuk sejak 1984.

sumber : Straits Times
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement