REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Hujan lebat pada Jumat pagi memicu banjir bandang di banyak tempat di Singapura dan membuah beberapa pepohonan tumbang. Kekacauan lalu lintas terjadi di banyak ruas jalan di negeri yang bersebelahan dengan Pulau Batam ini.
Polisi Lalu Lintas sibuk mengalihkan arus lalu lintas karena pohon tumbang yang memblokir jalan. Namun karena di ruas yang lain juga terjadi antrean kendaraan, maka kemacetan pun tak terhindarkan.
Otoritas pengelola air Singapura, PUB mengatakan sekitar 100 mm air hujan turun selama satu setengah jam tanpa jeda dari pukul 08.00-09.30. Jumlah curah hujan lebih dari 60 persen dari rata-rata bulanan untuk Juni.
Hujan deras menyebabkan banjir bandang lokal di sejumlah daerah termasuk Bukit Timah Road, Dunearn Road, Thomson Road, dan persimpangan Balestier Road, dan Bandara Old Road. Banjir bandang itu mereda dalam waktu 30 menit, kata pernyataan PUB.
"PUB, Kepolisian Lalu Lintas, dan petugas SCDFditerjunkan untuk memberikan bantuan di daerah yang paling parah terkena dampak," ujar juru bicara PUB. Ia menyarankan agar masyarakat berhati-hati karena banjir bandang masih mungkin terjadi dalam peristiwa badai berat.
Di jantung kota, kemacetan dipicu oleh genangan yang memblokade tiga jalur yang merupakan persimpangan Central Expressway (CTE), Seletar Expressway, dan Ang Mo Kio Avenue 1. Di distrik belanja Orchard Road, sebuah pohon tumbang di dekat stasiun MRT Somerset di Orchard Road, memblokir tiga dari lima jalur.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Upper Thomson Road, Sin Ming Road, Bishan, Bukit Timah, Jalan Boon Lay ke arah Corporation Road.
Pekan lalu, banjir membuat aktivitas Orchard Road terhenti. Kejadian dua pekan ini adalah yang terburuk sejak 1984.