REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia dinilai masih berada dalam tahap mencari partai politik yang menjadi dambaan rakyat. Karenanya, wacana kenaikan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) menjadi lima persen dinilai belum saatnya untuk direalisasikan.

Pendapat ini mengemuka dalam diskusi di Freedom Institute, Jakarta, Rabu (30/6). Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Valina Singka Subekti, mengaku khawatir dengan keinginan beberapa partai politik (parpol) menaikkan PT. Menurutnya, kenaikan PT yang tinggi dapat mengakibatkan tertutupnya kesempatan partai baru ikut dalam pemilu.

Padahal, mantan anggota KPU ini yakin masyarakat Indonesia saat ini masih pada tahap mencari parpol ideal yang berkualitas untuk dipilih sebagai saluran aspirasi. Solusi bagi demokrasi di Indonesia, cetusnya, adalah mereformasi parpol dan membuat regulasi guna mengatur persyaratan partai untuk ikut pemilu.

Valina yakin, masalah yang ada saat ini bukanlah soal jumlah PT atau electoral threshold (ET), tapi kualitas partai, parlemen, dan pemerintah yang masih rendah. ''Dengan PT 2,5 persen dan presiden dipilih secara langsung saja masih banyak permasalahan yang muncul,'' katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika